Bacaini.id, KEDIRI – Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Kediri bergerak cepat merespon gempa Cianjur dengan menyalurkan bantuan. Bukan dikirim ke Jawa Barat, bantuan diberikan kepada Santri Pondok Pesantren Lirboyo yang berasal dari Cianjur.
LPNU Kota Kediri menyampaikan bahwa pihaknya sengaja tidak mengirim bantuan tersebut ke lokasi bencana, karena banyak warga asal Cianjur yang juga tengah menempuh pendidikan di pondok pesantren di Kota Kediri, termasuk di Lirboyo.
Ketua PCNU Kota Kediri, KH Abdullah Abu Bakar Abdul Jalil atau biasa disapa Gus Ab menyampaikan, selain memberi sumbangan dari urunan anggota, LPNU Kota Kediri juga memberikan semangat untuk santri-santri asal Cianjur yang mondok di Pesantren Lirboyo.
“Kami berharap para santri sementara waktu lebih baik bertahan untuk tidak pulang ke Cianjur dulu, lebih baik di sini masih bisa belajar dan tinggal di bawah atap pesantren daripada pulang ke Cianjur malah tinggal di tenda pengungsian,” kata Gus Ab saat menurunkan bantuan di Masjid Lawang Songo, Pondok Lirboyo, Jumat, 25 November 2022.
Gus Ab juga mengharapkan agar para santri mendoakan para korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Seperti diketahui, hingga saat ini gempa Cianjur telah memakan korban jiwa sebanyak 272 orang dan 39 orang masih dinyatakan hilang.
“Semoga gempa susulan bisa segera reda dan mari kita doakan Bangsa Indonesia ini bisa dijauhkan dari segala musibah ke depan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua LPNU Kota Kediri, Nur Muhyar mewakili anggota lainnya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dengan musibah yang terjadi di Cianjur.
Namun, karena sudah banyak bantuan yang ditujukan langsung ke lokasi bencana, maka pihanya memutuskan untuk membantu para santri di Kediri yang juga terdampak, karena orang tua mereka sedang berada di pengungsian.
“Ya setidaknya bantuan ini cukup lah untuk uang saku mereka sebulan ke depan, jadi orang tua yang di pengungsian tidak repot memikirkan mengirim uang untuk anaknya yang nyantri di Pondok Lirboyo,” ujar Nur Muhyar.
Nur Muhyar menambahkan, bantuan yang diberikan kepada santri Pondok Pesantren Lirboyo berupa sejumlah uang dan makanan dari produk UMKM binaan LPNU Kota Kediri.
“Semoga bisa bermanfaat atau memberi nafas bagi keluarga mereka yang menjadi korban gempa, agar tidak kepikiran anaknya yang diperantauan,” tambahnya.
LPNU Kota Kediri memberikan uang saku masing-masing Rp 1 juta bagi santri Pondok Lirboyo yang saat ini keluarganya berada di pengungsian dan Rp 500 ribu bagi santri asal Cianjur yang keluarganya masih bisa menempati rumahnya atau tidak terdampak. Bantuan uang tunai dan makanan tersebut diserahkan pada tujuh orang perwakilan santri asal Cianjur.
Ade Zam Zam Ahmad Fauzi, santri Pondok Lirboyo asal Kampung Cisalak Girang, Desa Sukajaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur mengatakan ada enam anggota keluarganya yang saat ini tinggal di pengungsian setelah lantai kedua rumahnya roboh. Santri berusia 20 tahun itu mengaku sangat ingin pulang, namun dicegah oleh keluarganya karena harus tinggal di pengungsian.
“Kami juga takut pulang karena masih sering terjadi gempa susulan,” ujar Ade Zam Zam setelah menerima bantuan.
Penulis: Novira