KEDIRI – Memakai masker adalah salah satu protokol yang wajib dilakukan di masa pandemi Covid-19. Namun tahukah kamu jika penggunaan masker justru dilarang dalam kondisi tertentu, kalau tak ingin berdampak fatal.
Salah satu dampak penggunaan masker yang paling berbahaya adalah keracunan karbon dioksida. Proses pernafasan yang menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida akan terganggu dengan pemakaian masker saat beraktivitas tinggi.
Olah raga berat seperti lari atau bersepeda adalah aktivitas yang sangat tidak dianjurkan memakai masker. Sebab bukan tidak mungkin kita kembali menghirup karbondioksida menuju sistem pernapasan.
Kelebihan jumlah karbon dioksida di dalam tubuh akan meningkatkan risiko keracunan karbon dioksida yang menyebabkan asidosis. Ada beberapa gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami keracunan karbon dioksida, yakni mual, pusing, sakit kepala, dan detak jantung melemah. Kondisi lebih parah akan bisa menimbulkan kejang, koma, hingga kematian.
Segera lepas maskermu jika mengalami empat tanda-tanda keracunan karbon dioksida seperti di atas. Jangan ragu melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat untuk menghindari resiko yang lebih parah.
Penggunaan masker N95 yang diklaim paling ampuh untuk menangkal virus Corona justru tidak direkomendasikan bagi olahragawan. Masker ini memiliki tingkat kerapatan tinggi hingga menyulitkan untuk bernafas.
Bagi kamu yang ingin beraktivitas lumayan tinggi, cukup gunakan masker kain yang memiliki rongga lebih besar. Asalkan aktivitas itu harus tetap memperhatikan protokol jaga jarak dengan menghindari berkerumun atau berkelompok.
Jika kamu ingin bersepeda atau berlari, usahakan lakukan secara mandiri. Pilih rute olahraga yang sepi untuk menghindari kerumunan banyak orang. Dengan begitu, kamu tidak akan memerlukan masker saat berolahraga. (*)