KEDIRI – Rumah baca Lentera Wilis memberikan pengetahuan lebih kepada anak-anak didiknya dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November. Hal itu dilakukan dengan cara bercerita sejarah dan bermain tebak-tebakan nama pahlawan.
Rumah baca yang terletak di Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri ini memang sudah berkomitmen untuk memberikan pendidikan untuk anak-anak, terutama SD dan SMP.
Menurut salah satu relawan pengajar di Lentera Wilis, Putri Argokinasih, kegiatan tersebut dilakukan sebagai pengenalan untuk anak-anak SD agar lebih tahu bagaimana perjuangan pahlawan untuk Bangsa Indonesia.
“Pada hari biasa, kami belajar bersama dan juga membantu adik-adik mengerjakan tugas sekolah. Untuk memperingati Hari Pahlawan ini, kami dan juga adik-adik disini sebagai penerus bangsa, wajib meneladani perjuangan pahlawan, dan awalnya tentu kita harus mengenal dulu,” jelas Putri pada bacaini.id, Rabu 11 November 2020.
Dalam penerapannya, Putri dan juga beberapa pengajar lainnya menceritakan tentang sejarah perjuangan 10 November. Disela-sela bercerita, pengajar menyelipkan beberapa game tebak-tebakan nama pahlawan, dengan menunjukkan satu persatu gambar pahlawan yang dicetak di kertas dan di tempel di papan tulis.
Hasilnya, anak-anak memang menjadi lebih antusias dan tertarik, karena mereka suka dengan diterapkannya permainan tebak-tebakan. Walaupun banyak tebakan yang salah, tetapi mereka tetap merasa senang. “Ketika yang kami tunjuk gambar Ir Soekarno, mereka banyak yang tahu kok,” ucapnya.
Putri juga mengatakan, materi yang disampaikan adalah materi yang ringan. Selain itu, penyampaian juga dilakukan sesuai dengan pemahaman anak-anak. Karena sasarannya adalah anak-anak kelas 1 sampai kelas 4 SD. Game dilakukan agar mereka tidak merasa bosan sehingga ilmu yang disampaikan bisa diterima secara efektif.
Selain permainan tebak nama pahlawan, diadakan juga kelas komputer. Saat kelas komputer, pengajar mempersiapkan materi biografi beberapa pahlawan yang bisa mereka baca.
Putri juga mengatakan, memang butuh banyak penjelasan untuk anak-anak tersebut. Selain karena sasaran yang memang tergolong anak kecil juga karena pemahaman mereka selama ini bisa dikatakan masih kurang.
Rumah Baca Lentera Wilis terletak di Desa Joho. Secara letak, desa terakhir yang berada di Lereng Gunung Wilis ini masih sangat sulit untuk koneksi internet. Selain itu, mayoritas penduduk yang bekerja sebagai petani, memiliki waktu yang kurang dalam melakukan pengajaran dan pendampingan dalam proses belajar anak.
“Apalagi masa pandemi ini, sekolah libur total, belajar daring terkendala koneksi internet, pendampingan belajar dirumah hampir tidak bisa dilakukan, dari situlah akhirnya rumah baca Lentera Wilis ada di desa Joho ini,” jelas Putri.
Lentera Wilis membantu anak-anak dalam belajar dan mengerjakan tugas sekolah atau PR. Pelajaran yang diajarkan mulai dari matematika, bahasa inggris, agama dan juga komputer dengan sekitar 15 relawan dan juga pengajar, dan total 47 anak didik.
Mewakili rumah baca Lentera Wilis, Putri menyatakan harapannya berkaitan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November. “Perjuangan Pahlawan dulu bertaruh nyawa. Sedangkan saat ini kita berjuang melawan diri kita sendiri. Sebagai penerus Bangsa kita harus berprestasi dan juga berkarya untuk hal-hal baru. Karena kita harus bisa menjadi pelopor, terutama untuk pendidikan,” pungkasnya.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet