Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Di sebuah Dusun di Tulungagung terdapat sebuah mitos tentang kutukan jomblo hingga usia tua bagi penduduknya. Mitos jomblo ini seringkali dikaitkan dengan keberadaan Candi Dadi di Tulungagung.
Mitos kutukan jomblo diperuntukan bagi masyarakat yang tinggal di Dusun Kedungjalin, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. Dusun tersebut berada tidak jauh dari Candi Dadi. Mitos ini sudah menjadi cerita turun-temurun masyarakat sekitar, bahkan sampai sekarang masih ada masyarakat yang meyakininya.
Juru Kunci Candi Dadi, Andi Pamuji menceritakan, mitos jomblo yang ada di Dusun Kedungjalin ini bermula dari cerita lampau yang berkaitan dengan Candi Dadi. Dimana dalam cerita tersebut, ada seorang pangeran yang ingin melamar seorang putri dari Dusun Kedungjalin.
Putri tersebut mau menerima lamaran, apabila sang pangeran bisa membuat empat candi dalam waktu satu malam. Namun, sebenarnya persyaratan itu hanya sebagai dalih untuk menolak lamaran pangeran.
“Akhirnya pangeran itu memulai membuat candi seperti persyaratan yang diminta oleh putri. Ketika sang pangeran sudah menyelesaikan tiga candi, sang putri merasa bingung dan akhirnya memunculkan sebuah trik yang licik,” cerita Andi kepada Bacaini.id, Jumat, 16 Desember 2022.
Lanjut Andi, ketika candi keempat hampir diselesaikan oleh sang pangeran, putri tersebut meminta ibu-ibu di Dusun Kedungjalin untuk membunyikan lesung, agar pengeran mengira waktu membuat candi sudah habis.
“Akhirnya pengeran menghentikan untuk membuat candi. Dan setelah itu pangeran baru sadar bahwa dia sudah dibohongi oleh putri. Candi yang tidak selesai itu, kini dimanakan Candi Urung,” imbuhnya.
Mengetahui tipu muslihat sang putri, akhirnya pangeran murka dan memberikan kutukan kepada perempuan di Dusun Kedungjalin tidak akan mendapatkan jodoh atau menikah hingga usia tua.
“Memang ada sebuah mitos atau seperti kutukan bagi gadis-gadis akan sulit mendapatkan jodoh hingga usia tua. Mitos itu terkadang membuat kami takut,” tutur seorang warga Dusun Kedungjalin, Zaenap.
Namun menurut perempuan berkerudung itu, juga banyak masyarakat yang sudah tidak mempercayai mitos tersebut. Karena saat ini banyak gadis yang sudah mendaptkan jodoh. Tapi anehnya, kutukan itu seakan berbalik kepada nasib perjaka yang kini sulit mendapatkan jodoh.
“Contohnya saya yang sudah mendapatkan jodoh ketika usia muda. Tapi sekarang sebaliknya, banyak jaka yang tidak menikah dan sulit mendapatkan jodoh,” jelasnya.
Candi Urung merupakan salah satu dari empat candi yang dibuat oleh pangeran tersebut. Dan candi yang paling pertama dibuat adalah Candi Dadi. Artinya Candi Dadi dan Candi Urung masih memiliki kaitan dalam cerita rakyat tersebut.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira
Tonton video: