KEDIRI – Layanan Home Care Peduli Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri mendapat penghargaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Layanan kesehatan terpadu ini menduduki peringkat ke-6 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) 2020 dari 137 inovasi kota/kabupaten.
Direktur RSUD Gambiran dr. Fauzan Adima mengatakan program Home Care Peduli berhasil menyisihkan ratusan inovasi yang diaujukan pemerintah daerah di Jawa Timur. Program ini mengintegrasikan pelayanan medis dan non medis, dengan melibatkan banyak organisasi pemerintah daerah dan masyarakat.
Tak hanya memberi layanan kesehatan GRATIS kepada pasien miskin (bayi, anak-anak, dewasa, lansia, penyintas disabilitas), program ini juga terintegrasi dengan Dinsos, Dinkes, BPBD, Satpol PP, DP3AP2KB, Dinas Pendidikan, Dispendukcapil, Bhabinsa, Babinkamtibmas, serta penyelenggara pemerintahan mulai dari RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dan PKK.
“Kami sangat mengapresiasi kinerja semua pihak yang terlibat dalam layanan Home Care, hingga mendapat penghargaan sepuluh terbaik inovasi pelayanan publik dari Pemerintah Jawa Timur. Ini bukti keseriusan Pemerintah Kota Kediri untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat,” kata Fauzan Adima.
Fauzan juga mengingatkan bahwa penghargaan ini bukan tujuan utama lahirnya Home Care. Layanan Home Care Peduli diciptakan sebagai wujud kehadiran Pemerintah Kota Kediri melalui RSUD Gambiran dalam misi kemanusiaan dan pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
Proses penjurian dan penilaian kompetisi ini berlangsung ketat. Selain pemaparan program oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, tim juri juga melakukan verifikasi di lapangan untuk memastikan program tersebut benar-benar berjalan.
Hasilnya, dari 137 inovasi yang diajukan pemerintah kota/kabupaten di Jawa Timur, tim juri memilih 45 inovasi terbaik dalam penyisihan tahap pertama. Dari jumlah itu, diseleksi kembali lebih ketat untuk memilih TOP 30 Inovasi Layanan Publik, di mana RSUD Gambiran meraih peringkat ke-6.
Adapun dewan juri Kovablik Jatim 2020 terdiri atas Guru Besar Fisipol UNAIR Prof Jusuf Irianto, Direktur The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi Dr Rohman Budianto, Advisor Program Transformasi – GIZ wilayah Jatim Redhi Setiadi, Provincial Coordinator KINERJA – ADB East Java Dina Limanto dan Responsive Governance KOMPAK, East Java, Didik Purwondanu. (HTW)