Bacaini.id, KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi saat melakukan sidak pembangunan Pasar Wates. Karena kejadian itu, putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung itu panen kritik dari sejumlah pihak.
Peristiwa ini bermula saat bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini melakukan inspeksi mendadak atau sidak pembangunan Pasar Wates, Senin 17 Oktober 2022. Pasar ini menjadi salah satu obyek revitalisasi pasar tradisional yang dibiayai Kementerian Perdagangan dengan nilai anggaran Rp12 miliar.
Saat melakukan sidak bersama Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih, Dhito menemukan beberapa hal yang dianggap tidak sesuai spesifikasi bahan bangunan. Salah satunya adalah temuan semen yang diproduksi PT Semen Padang, dan diketahui tidak masuk dalam dokumen pembangunan.
Dalam video yang dibuat tim dokumentasi bupati, Dhito terlihat marah kepada pengawas proyek, dan menyebut Semen Padang sebagai bahan bangunan dengan kualitas paling bawah.
Tak hanya itu, Dhito juga marah saat mengecek kualitas plafon yang dianggap jelek. Plafon berbahan gypsum tersebut langsung ditendang hingga jebol untuk menunjukkan kualitasnya pada pengawas proyek. Peristiwa yang terekam kamera itu pun viral di media sosial.
Tuai Protes
Anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade angkat bicara atas pernyataan itu. Dia mengingatkan Hanindhito untuk tidak asal bicara terkait kualitas Semen Padang yang dianggap paling bawah.
“Untuk Bro Dhito Bupati Kediri. Saran saya kepada Anda, banyak belajar, cari informasi yang utuh dan valid. Jangan asbun (asal bunyi),” kata Andre melalui video yang disebarluaskan.
Dalam video yang sama, Andre menyebut beberapa proyek besar yang menggunakan Semen Padang sebagai bahan bangunannya. Seperti Jam Gadang, Monas, GBK, Jembatan Ampera, Pabrik Semen Gresik, Jembatan Barelang, hingga komplek parlemen di Jakarta. Andre juga menjelaskan jika Semen Padang adalah pabrik semen tertua di Indonesia yang didirikan tahun 1910.
Tak hanya itu, video Dhito saat menendang plafon hingga jebol juga mendapat beragam komentar dari warganet. Sebagian netizen mempertanyakan pengetahuan Dhito tentang bahan bangunan, mengingat plafon berbahan gypsum manapun sudah pasti jebol jika ditendang.
Minta Maaf
Tak lama setelah videonya viral dan menjadi kontroversi, Bupati Kediri menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Melalui rekaman video yang disebarluaskan, Dhito secara khusus meminta maaf kepada Semen Padang dan Aplus sebagai produsen bahan pembuat gypsum.
Berikut petikan pernyataannya:
“Assalamualaikum wr.wb. Saya Hanindhito Himawan Pramana, secara pribadi mohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang tersinggung ataupun dirugikan, karena pada saat sidak Pasar Wates kemarin ada beberapa produk ataupun bahan bangunan yang tersebut atau terucap dari mulut saya seperti Semen Padang, A Plus, dan lain-lain”.
Dhito juga mengaku sudah meminta maaf kepada Komisaris PT Semen Padang Khairul Jasmi, dan akan menjadikan peristiwa ini sebagai titik awal hubungan Pemkab Kediri dengan PT Semen Padang.
Bupati muda ini juga menjelaskan bahwa kegiatan sidak yang dilakukan semata-mata adalah untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas proyek negara. Dhito juga memastikan akan memeriksa semua proyek pemerintah di Kabupaten Kediri, dan meminta masyarakat untuk melapor jika menemukan pekerjaan pemda yang kurang maksimal.
Penulis: HTW
Tonton video: