Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Ratusan warga di Tulungagung saat ini tengah mengalami krisis air bersih. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari mengeringnya sumber air hingga adanya kerusakan Hipam.
Kepala BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak menyebutkan, saat ini ada tiga kecamatan di Tulungagung yang mengalami kekeringan, yakni di Kecamatan Kalidawir, Tanggunggunung dan Pucanglaban. Rata-rata, dalam satu kecamatan ada sekitar dua sampai tiga desa yang mengalami kekeringan.
“Tapi untuk Kecamatan Pucanglaban saat ini masih dalam kondisi aman untuk kebutuhan air bersih, sedangkan untuk Kecamatan Kalidawir dan Tanggunggunung sudah meminta untuk dropping air bersih,” terang Robinson kepada Bacaini.id, Rabu, 21 September 2022.
Menurut Robinson, terjadinya kekeringan di sejumlah wilayah Tulungagung ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu yang terpenting adalah karena kawasan serapan air berkurang akibat banyak pohon yang gundul. Akibatnya, saat turun hujan pun, air tidak bisa tertampung.
“Maka dari itu, solusi yang bisa dilakukan adalah mencari sumber mata air dan melakukan penanaman pohon untuk mengembalikan fungsi pohon sebagai resapan air,” pungkasnya.
Salah satu warga terdampak kekeringan asal Desa Pakisrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Wakirin mengungkapkan bahwa kondisi kekeringan sudah berlangsung sejak satu bulan lalu. Hal ini disebabkan karena Hipam yang ada di desanya mengalami kerusakan.
“Sekarang ini warga harus mencari air di sungai yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman. Bahkan untuk membawa air dari sungai, warga harus menggendong dan memikulnya. Kalau tidak mau begitu ya tidak akan dapat air,” ungkap Wakirin.
Sementara itu, Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto menambahkan dengan banyaknya masyarakat yang mengalami kesulitan mencukupi kebutuhan air bersih, pihaknya akan memberikan bantuan dropping air bersih di dua kecamatan yang tengah mengalami kekeringan.
“Kami akan bantu dropping air bersih di Kecamatan Tanggunggunung dan Kalidawir,” tambahnya.
Lebih lanjut, AKBP Eko menjelaskan, setidaknya ada 12 unit truk tangki air yang akan mendistribusikan air bersih kepada warga yang kesulitan mendapatkan air bersih. Bantuan air bersih ini setidaknya bisa mencukupi kebutuhan sebanyak 200 KK di setiap kecamatan.
“Air bersih yang kami dropping sekitar 4.000 liter dan ini cukup untuk 400 KK di dua kecamatan yang sedang terdampak kekeringan,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira