Bacaini.id, TRENGGALEK – Kejaksaan Negeri Trenggalek menetapkan mantan kepala desa dan perangkat desa Melis Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan gedung pertemuan tahun 2015-2018.
Keduanya yakni Jaelani dan Qomarudin, langsung dijebloskan ke dalam tahanan Lapas Kelas II Trenggalek.
“Kedua tersangka yakni berinisial JI (Jaelani) sebagai mantan Kepala desa dan QN (Qomarudin) selaku perangkat desa yang sekaligus Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK),” ujar Kasi Pidsus Gigih Benah Rendra Selasa (5/3/2024)
Kedua tersangka menjalani penahanan hingga 20 hari ke depan. Seiring itu Jaksa Penuntut Umum (JPU menyiapkan berkas untuk segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Surabaya.
Nilai proyek pembangunan diketahui Rp 579 juta. Proyek dilaksanakan bertahap mulai 2015-2018, yakni tergantung kucuran ADD dari pemerintah desa.
“Kedua tersangka punya peran masing-masing dalam kasus korupsi ini, tersangka QN memanipulasi dokumen pendukung laporan pertanggungjawaban atas perintah JI sehingga menyebabkan kerugian negara yang telah diaudit sebesar Rp 156 juta,”terangnya.
Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik menggandeng kampus ITS untuk melakukan audit pemeriksaan fisik. Terungkap adanya selisih nilai Rp 156 juta.
Atas perbuatannya tersangka dijerat pasal 2 ayat 1 jo pasal 18 dengan ancaman pidana minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun serta denda minimal 200 juta dan maksimal 1 Miliar.
Kemudian juga dijerat pasal 3 jo pasal 18 uu korupsi jo pasal 55 ayat 1 dengan ancaman minimal 1 tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara serta denda minimal Rp 50 juta maksimal Rp 1 Miliar.
“Tidak menutup kemungkinan nantinya ada tersangka lagi jika dalam pengembangan dari kasus tersebut ketika ada fakta-fakta baru yang terungkap di penyidikan dan persidangan,” pungkasnya.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif