BLITAR – Kejaksaan Negeri Blitar terus memburu pelaku korupsi dana hibah sapi senilai satu milyar lebih. Penyidik telah menahan satu orang tersangka yang diduga menjadi makelar.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Blitar, Sigit Sugiarto mengatakan kasus ini akan segera disidangkan pada tanggal 3 November 2020. Satu tersangka yang telah ditahan adalah Imam Hanafi, 39 tahun, warga Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. “Sudah sebulan lalu kita tahan di Rutan kelas II B Blitar,” kata Sigit kepada Bacaini, Jumat 23 Oktober 2020.
Kasus ini bermula ketika Dinas Peternakan Provinsi Provinsi Jawa Timur memberikan hibah sapi senilai Rp 1,050 milyar. Ada lima kelompok peternak yang menerima dana hibah tersebut di Kabupaten Blitar. Yakni Pokmas Abimanyu Desa Babatan Kecamatan Wlingi, Pokmas Ari Rejeki Tegal Asri Wlingi, Pokmas Madu Jaya Desa Butun Kecamatan Gandusari, Poktan Karya Tani Desa Binangun Kecamatan Binangun, dan Poktan Muya Broiler Binangun.
Dalam perjalanannya, dari lima kelompok tersebut, ada dua kelompok yang sama sekali tidak menerima bantuan. Sementara tiga lainnya menerima tetapi tidak sesuai kesepakatan. “Tersangka ini broker sekaligus menjadi koordinator pokmas,” kata Sigit.
Hasil audit BPKP menyebutkan tersangka telah merugikan keuangan negara senilai Rp 870 juta, dari nilai bantuan sebesar Rp 1,050 milyar.
Tersangka dijerat dengan Undang Undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaiman diatur dalam undang undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi dengan ancaman hukuman minimal empat tahun penjara.
Penulis: Bagus
Editor: HTW