Bacaini.ID, KEDIRI – Beberapa waktu belakangan ini para influencer kesehatan luar negeri berbondong-bondong mengampanyekan menolak minum oat milk, susu oat.
Apa itu? Susu nabati yang terbuat dari sari gandum oat. Jika dulu susu oat merupakan “kasta tertinggi” susu nabati, hari ini kasta itu telah runtuh.
Para influencer kesehatan balik kucing mengampanyekan kebaikan minum susu sapi atau beralih ke susu nabati lain seperti almond atau kedelai.
Para konten kreator kesehatan menuduh susu oat mengandung pati yang terlalu tinggi, mengandung minyak biji inflamasi, dan bahkan menyebabkan jerawat pada perempuan.
Susu nabati sangat berguna bagi orang yang intoleran pada susu hewani atau sengaja memilih susu nabati dengan pertimbangan tertentu.
Dikutip dari Newsweek, ahli gizi dari Alliance for Natural Health, Amerika Serikat, mengingatkan publik bahwa susu nabati merupakan produk ultra-olahan.
Proses pengolahannya yang berlebih ini yang membuat susu oat memiliki kandungan lebih banyak dari susu jenis lainnya.
Ditambah lagi, susu oat sering kali diperkaya dengan vitamin sintetis, yang berarti peminumnya mungkin akan mendapatkan terlalu banyak nutrisi.
Jadi, klaim bahwa susu oat memiliki efek samping seperti yang dikeluhkan para konten kreator kesehatan, bisa jadi benar.
Selain itu, susu oat non-organik juga kemungkinan besar berasal dari tanaman yang menggunakan sistem pertanian intensif, sehingga berpotensi besar terpapar berbagai bahan kimia pertanian yang membahayakan lingkungan dan memiliki efek bagi yang mengonsumsi.
Hal utama pembahasan mengenai susu oat oleh para influencer ini adalah efek susu oat terhadap kadar glukosa darah lantaran kadar protein dan lemaknya yang relatif rendah.
Makanan yang mengandung pati dan gula lebih tinggi menyebabkan lonjakan glukosa yang lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi energi dan meningkatkan risiko penyakit gaya hidup seperti obesitas dan diabetes tipe 2.
Namun ahli gizi juga mengingatkan bahwa efek samping susu oat yang dikatakan oleh para influencer kesehatan tidak terlepas juga dari gaya hidup individu.
Secara keseluruhan, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi susu oat secukupnya. Selain itu juga tetap memperhatikan bahan-bahan dalam susu oat yang akan dikonsumsi.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif