• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, November 28, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Komunitas Petani Gubuk Lazaris Produksi Beras Tanpa Pestisida

ditulis oleh redaksi
9 February 2021 19:10
Durasi baca: 2 menit
Komunitas Petani Gubuk Lazaris Produksi Beras Tanpa Pestisida

KEDIRI – Sejumlah petani di Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri terus berupaya membudidayakan tanaman pangan organik. Dalam prosesnya penanaman tidak dilakukan dengan menggunakan pestisida kimia, sehingga lebih aman dan ramah lingkungan.

Pamong Gubug Lazaris, Romo Hardo mengatakan, pola tanam organik dipakai sebagai upaya membiasakan masyarakat untuk hidup lebih sehat, mereka juga ingin menjadi petani yang berkontribusi dalam rangka pelestarian lingkungan.

“Sebagai petani tidak hanya menanam pangan yang sehat, sekaligus sebagai petani yang peduli dengan kelestarian lingkungan hidup,” kata Romo Hardo kepada Bacaini.id.

baca ini : Pengusaha Bantal Leher Bertahan Di Masa Pandemi

Dia menyebut, produk unggulan yang diproduksi petani Gubug Lazaris adalah beras organik. Menurut Romo Hardo produksi beras unggulan tidak hanya satu macam. Selain beras putih organik, ada juga beras merah organik, beras hitam organik dan beras ungu organik.

Dengan memanfaatkan lahan pertanian seluas 2,5 hektare, 2 ton beras dari keempat jenis padi yang ditanam, bisa didapat dalam satu kali panen. Empat jenis beras yang diproduksi dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 20.000 – Rp 30.000 setiap satu kilogram.

Selain ditanami padi, lahan tersebut juga ditanami aneka sayur dan buah-buahan seperti jagung, kedelai, sorgum, sedangkan pohon buah yang ditanam diantaranya pohon nangka, klengkeng, sirsat dan juga belimbing. “Pohon buah itu juga kami fungsikan sebagai peneduh. Produksi sayuran juga kami jual Rp 20.000 satu kilogramnya,” imbuhnya.

baca ini : Tebuci, Burger Bakar Murah Dengan Daging Hingga 2 Ons

Selain itu, komunitas ini juga beternak sapi perah yang kotorannya difungsikan sebagai bahan pupuk organik. Kotoran sapi difermentasi dan diolah menjadi pupuk, sedangkan pengganti pestisida mereka menggunakan pengendali hama dari agen hayati.

Lebih lanjut, Romo Hardo juga mengatakan keseluruhan proses dilakukan oleh Komunitas Petani Gubug Lazaris. Mulai dari pengadaan benih, proses tanam sampai panen serta dalam produksi dan pemasaran. Hal itu menjadi salah satu upaya agar untuk belajar menjadi petani mandiri.

“Kita pasarkan sendiri,packing sendiri, beberapa kami olah sendiri, sehingga petani tidak tergantung pada tengkulak atau harga pasar, sehingga seringkali petani selalu kalah,” pungkasnya.

baca ini : Andalkan Desain Kata, Kaos Kecakot Ramai Dicari

Sejak diresmikan menjadi komunitas pada tahun 2010 sampai saat ini, Komunitas Petani Gubug Lazaris konsisten mengelola pertanian dan menghasilkan tanaman pangan yang sehat. Hasil produksi banyak diminati pelanggan dari seluruh daerah di Jawa Timur.

Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Gubuk Lazarispertanian organikRomo Hardo
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

banner penolakan koperasi merah putih

Banner Penolakan Koperasi Merah Putih Muncul di Trenggalek

Keajaiban Puasa Manusia dan Binatang

Tumbler KRL, Cancel Culture, dan Pengadilan Netizen

dbhcht 2025 tulungagung

DBHCHT 2025 di Tulungagung Didistribusikan kepada 11 OPD

  • pemkab blitar

    Ini Program Prioritas Kab Blitar Terkait Pemuda dan Olahraga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menawarkan Gagasan Ponorogo Smart City Via Ko-Kreasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112