• Login
  • Register
Bacaini.id
Monday, May 19, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kisah Mudrikah Menyelamatkan Warisan Dengan Pinjaman

ditulis oleh redaksi
19/05/2024
Durasi baca: 4 menit
508 32
2
Kisah Mudrikah Menyelamatkan Warisan Dengan Pinjaman

Mudrikah membuat getuk pisang di rumahnya Desa Keniten, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Bacaini.id, KEDIRI – Sebagai kabupaten tertua nomor dua di Jawa Timur, Kabupaten Kediri menyimpan banyak sejarah. Salah satunya adalah warisan kuliner peninggalan leluhur yang masih ditemukan hingga sekarang, yakni getuk pisang.

Sesuai namanya, getuk pisang adalah makanan berbahan dasar pisang. Hampir seluruh produksinya menggunakan bahan dari pohon pisang. Buahnya untuk pembuatan getuk, sedangkan daunnya sebagai pembungkus.

Makanan ini paling banyak ditemukan di toko wilayah Kediri sebagai makanan khas, bersanding dengan tahu takwa (tahu kuning). Rasanya yang legit dengan tekstur lembut menjadikan getuk pisang makanan favorit para pelancong.

Baca ini Program Kak Wulan Sukses Bentuk Klasterisasi Petani Mawar di Nganjuk

Sejarah Getuk Pisang

Di balik keunikan rasanya, siapa sangka jika getuk pisang muncul akibat masa penjajahan Jepang yang kelam. Masyarakat Kediri yang saat itu berada di bawah invasi tentara Nippon, diterpa kesulitan ekonomi. Keterbatasan bahan makanan membuat warga mengalami krisis pangan.

Saat itulah muncul ide menjadikan buah pisang sebagai alternatif makanan pengganti beras. “Kebetulan di sepanjang bantaran Sungai Brantas banyak terdapat pohon pisang jenis raja nangka yang ukuran buahnya cukup besar,” kata Imam Mubarok, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri kepada Bacaini.id, Minggu, 19 Mei 2024.

Menggunakan loyang batu, pisang tersebut ditumbuk hingga halus untuk diolah menjadi getuk. Bentuknya pun tak beraturan. Komposisi lonjong yang dibalut daun pisang muncul setelah warga etnis Tionghoa menjadikannya komoditas jualan bersama tahu takwa.

Getuk pisang produksi Mudrikah di Kediri.

Mulai Punah

Keunikan dan keaslian getuk pisang sebagai makanan khas Kediri ini sayangnya tak diimbangi dengan pertumbuhan pelaku usaha di sektor hulu. Meski banyak peminat, jumlah pembuat getuk pisang yang bertahan bisa dihitung dengan jari.

Alasannya sama, mereka tak mampu menjaga kelangsungan usaha akibat keterbatasan modal. Kalaupun ada, penerapan tata kelola usaha yang masih tradisional membuat usaha mereka gulung tikar.

Baca ini PNM Mekaar Membangun Ekonomi Dengan Tradisi

“Biasanya pemberi pinjaman hanya memberi uang. Tapi karena tak pandai mengelola, akhirnya gulung tikar dan menyisakan hutang,” kata Mudrikah, pembuat getuk pisang di Desa Keniten, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang telah memulai usaha pembuatan getuk pisang sejak tahun 2010.

Hal ini membuat populasi pembuat getuk pisang secara perlahan terus menurun. Minimnya pendampingan kepada mereka turut menyumbang keterpurukan bisnis warisan ini.

Pinjaman Tanpa Agunan

Harapan Mudrikah untuk mempertahankan warisan leluhur muncul saat bertemu dengan lembaga pembiayaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Ia sempat tak percaya jika ada lembaga yang memberi pinjaman tanpa agunan sama sekali.

“Syaratnya mudah, cukup KTP dan tanpa jaminan. Pertama pinjam dua juta untuk modal, selanjutnya mulai naik. Program ini sangat membantu karena bunganya juga ringan, ” kata Mudrikah yang tercatat menjadi nasabah PNM sejak tahun 2016.

Hal yang tidak ia dapati dari program pembiayaan lain adalah adanya pendampingan. Bukan saja memberi modal, PNM juga memberi pendampingan usaha mulai tahap produksi hingga pengelolaan bisnisnya.

Berkat ketekunan dan kegigihannya, Mudrikah berhasil membangun industri getuk pisangnya secara mandiri. Saat ini ia telah memiliki empat orang karyawan yang membantunya membuat getuk pisang.

“Alhamdulillah sudah bisa mempekerjakan empat karyawan dari tetangga. Penjualan kami juga telah mencapai Pandaan, Jombang, hingga Malang,” kata Mudrikah yang memberi nama label produknya Getuk Pisang Decha.

Kapasitas produksinya juga tembus 1.500 bungkus per hari. Jumlah yang fantastis untuk skala usaha rumahan.

Baca ini Cerita Dewi Pengusaha Jamu Bekasi Yang Berkibar Berkat Pinjam PNM Mekaar

Sebagai pebisnis yang merintis dari nol, Mudrikah merasakan kehadiran PNM Mekaar sangat membantu usahanya. “Cicilannya bisa dilakukan seminggu sekali, sehingga terasa ringan karena tiap hari kami dapat mengumpulkan omzet,” katanya.

Ia berharap program pembiayaan PNM Mekaar ini bisa dinikmati banyak orang, sehingga pertumbuhan usaha menengah bawah bisa merata.

Penulis: A.K. Jatmiko
Fotografer: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: getuk pisangKedirikuliner khsamekaarPNM
Advertisement Banner

Comments 2

  1. Pingback: Tingkatkan Kualitas Produk, PNM Gelar Pelatihan Batik Ecoprint - Bacaini.id
  2. Pingback: Salurkan 1 Triliun Pembiayaan Syariah, PNM Raih Penghargaan Internasional - Bacaini.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Alasan Perempuan Pilih Cerai Karena Hampa, Ini Penjelasannya

Alasan Perempuan Pilih Cerai Karena Hampa, Ini Penjelasannya

Wayang di Nusantara Beragam, Ada yang Sudah Diakui UNESCO

Wayang di Nusantara Beragam, Ada yang Sudah Diakui UNESCO

Nelayan di Trenggalek Gelar Upacara Adat Larung Sembonyo

Nelayan di Trenggalek Gelar Upacara Adat Larung Sembonyo

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15259 shares
    Share 6104 Tweet 3815
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16569 shares
    Share 6628 Tweet 4142
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10853 shares
    Share 4341 Tweet 2713
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2794 shares
    Share 1118 Tweet 699
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4955 shares
    Share 1982 Tweet 1239

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist