• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, August 23, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kisah Mbah Hawi, Kakek Penjual Kerupuk Yang Utamakan Puasa Ketimbang Mencari Uang

ditulis oleh Editor
26/04/2022
Durasi baca: 3 menit
541 23
0
Kisah Mbah Hawi, Kakek Penjual Kerupuk Yang Utamakan Puasa Ketimbang Mencari Uang

Mbah Hawi dan Rusmini di rumahnya yang sederhana. Foto: Bacaini/AK.Jatmiko

Bacaini.id, KEDIRI – Ibadah puasa adalah kewajiban setiap Muslim di dunia, tak terkecuali Mbah Hawi. Saking taatnya beribadah, kakek berusia 80 tahun ini lebih mementingkan puasa dibanding mencari uang.

Keputusan itu dilakukan Mbah Hawi bukan lantaran dirinya seorang kaya raya. Mbah Hawi adalah penjual kerupuk lemo, kerupuk yang dibuat dari ketela. Setiap hari dia menjajakan kerupuk lemo dengan berkeliling desa.

Namun sejak ramadan berlangsung, Mbah Hawi tak lagi keliatan berjualan kerupuk. Dia juga tak terlihat di tempat biasanya mangkal.

Ditemui di kediamannya di Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Mbah Hawi mengaku sedang libur berjualan. Dia memilih fokus menjalankan ibadah puasa dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah. “Kalau puasa sambil jualan saya sudah tidak kuat,” kata Mbah Hawi kepada Bacaini.id, Senin, 25 April 2022.

Mbah Hawi mengatakan berjualan kerupuk lemo adalah satu-satunya kegiatan untuk menyambung hidup. Jika dagangannya habis terjual, dalam satu hari dia bisa pulang dengan membawa uang sekitar Rp30 sampai Rp50 ribu. Uang yang tidak seberapa itu sebagian digunakan kembali untuk belanja bahan membuat kerupuk. Sisanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Menggunakan sepeda angin yang sudah butut, Mbah Hawi membonceng gerobak kerupuk berkeliling desa. Bukannya dikayuh, Mbah Hawi hanya mampu mendorong gerobak sepedanya sambil berjalan. Kedua kakinya sudah tak kuat lagi mengayuh.

Menyadari perannya sebagai kepala rumah tangga, Mbah Hawi tak pernah melepas tanggung jawab menghidupi istri dan anaknya. Dibantu istrinya Rusmini, Mbah Hawi membuat kerupuk lemo dengan tangan sendiri. Di usia yang sangat renta, pasangan suami istri ini masih harus menghidupi anak bungsunya yang sejak kecil menderita gangguan mental.

Setiap hari Mbah Hawi berkeliling lima desa dengan jarak lebih dari tiga kilometer. Dengan usia dan kondisi fisik yang renta, Mbah Hawi tetap ikhlas menjalani pekerjaannya sebagai penjual kerupuk lemo yang sudah dilakoninya selama lebih dari 30 tahun.

“Dulu saya sempat ikut orang jadi buruh bikin kursi. Tapi sekarang ya sudah tidak kuat, mata saya juga sudah tidak begitu jelas untuk melihat,” katanya.

Rusmini mengatakan untuk berjualan kerupuk lemo, setiap hari suaminya selalu berangkat pagi sekitar pukul 06.00 WIB dan pulang pukul 14.00 WIB. Tetapi saat bulan puasa Mbah Hawi tidak lagi melakukan pekerjaannya. Dia memilih untuk menjalankan ibadah puasa dengan resiko tak bisa berjualan. “Kalau jualan pulang bawa uang Rp50 ribu, itu kalau kerupuknya habis. Kalau puasa libur dulu jualannya,” kata Rusmini.

Setiap bulan Ramadan dia bersama suaminya memang selalu menjalankan ibadah puasa. Sebagai seorang istri, dia selalu mendukung keputusan suaminya, terlebih untuk ibadah. “Masih ada uang yang disisihkan, Alhamdulillah masih cukup,” imbuhnya.

Pasangan ini memiliki tujuh anak yang sudah hidup mandiri bersama keluarga masing-masing. Mereka hanya mengasuh satu anak bungsu yang mengalami gangguan mental.

“Anak-anak saya tinggalnya jauh. Sekarang di rumah hanya bertiga, tidak apa-apa, yang penting sabar, ikhlas. Semoga bapak (Mbah Hawi) juga diberi sehat dan rejeki, untuk makan saja sudah syukur,” ujarnya.

Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: kabupaten kediripenjual kerupuk
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

manfaat tape singkong untuk kesehatan

Manfaat Tape Singkong Untuk Kesehatan yang Menakjubkan

Diskominfo Jember Latih Operator PPID, Bekali dengan Etika Jurnalistik hingga Pemanfaatan AI

petani Blitar sarasehan ketahanan pangan

Ketika Komunitas Petani Blitar Bicara Ketahanan Pangan

  • pelaku pembunuhan perempuan yang ditemukan tewas di kos Blitar

    Perempuan Tewas di Kos Blitar: Minta Dihamili Malah Dianiaya

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Perempuan Muda Tewas di Kamar Kos Blitar, Korban Pembunuhan?

    715 shares
    Share 286 Tweet 179
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15502 shares
    Share 6201 Tweet 3876
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16605 shares
    Share 6642 Tweet 4151
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10870 shares
    Share 4348 Tweet 2718

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112