Bacaini.id, MALANG – Pandemi Covid 19 di Kota Malang tak hanya memeras keringat tenaga kesehatan. Dua pelajar SMAN 1 Lawang turut berjibaku membantu penanganan Covid 19 yang tak kunjung reda.
Mereka adalah Moura Eka Sandrina (16 tahun) dan Ifron Petrus (17 tahun). Kedua pelajar ini mendaftar sebagai relawan yang bertugas menyalurkan bantuan bagi masyarakat dan pasien isolasi mandiri atau isoman.
Kepedulian dan dedikasi mereka patut diacungi jempol. Di saat siswa lain larut dalam aplikasi Tik Tok ataupun berselancar di dunia maya, Moura dan Petrus mengambil sikap berbeda. Mereka memikirkan kondisi lingkungan dan orang-orang yang terpuruk dihantam pandemi. ”Saya pikir dampak pandemi ini luar biasa. Saya ingin ikut bantu,” kata Moura yang memutuskan bergabung dalam gerakan Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC).
Usai mengikuti pembelajaran secara daring, Moura dan Petrus sibuk menyalurkan bantuan untuk warga terdampak dan pasien isoman. Bantuan itu berupa masker, vitamin, paket sembako hingga tabung oksigen.
Di awal-awal bergabung menjadi relawan, Moura sempat keteteran antara mengerjakan tugas sekolah dan menjadi relawan. Tapi seiring waktu dia bisa menyesuaikan diri dan mengatur jam belajar.
Tugas Moura di MBLC adalah membantu pekerjaan administrasi dan pendataan logistik. Beberapa kali dia juga ikut membantu mengemas sembako yang akan disalurkan.
Berbeda dengan Moura, Petrus memilih tugas sebagai tim dokumentasi. Dia mendokumentasikan semua kegiatan MBLC untuk disebarluaskan kepada khalayak. ”Saya berharap teman-teman bisa jadi relawan juga. Sekarang sudah saatnya saling bantu dan sadar prokes agar kehidupan kembali normal,” ungkap Petrus.
Meski melelahkan, Petrus merasa beruntung bisa terlibat kegiatan kemanusiaan ini. Ini akan jadi pengalaman hidupnya dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Kehadiran Moura dan Petrus ini cukup membantu kerja tim MBLC. Koordinator MBLC, Cempaka Ayu Alidia mengatakan kinerja Moura dan Petrus sangat baik. Meski berusia belia, mereka memiliki tanggungjawab dalam menjalankan tugas.
”Moura sangat bagus dalam mengelola logistik dan pelaporan. Sedangkan Petrus punya kemampuan editing dan dokumentasi. Saling melengkapi,” kata Cempaka.
Gerakan MBLC sendiri dirintis pada Maret 2020 lalu. Mereka fokus membantu warga terdampak yang tidak tersentuh pemerintah. Hingga saat ini gerakan itu sudah membagikan ratusan paket sembako, obat-obatan dan tabung oksigen di Malang Raya. Selain pelajar, relawan MBLC datang dari TNI, Polri, ormas, mahasiswa, dan pelajar.
Penulis: A. Ulul
Editor: HTW
Tonton video: