• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, May 25, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kisah Burung Keramat di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang

ditulis oleh redaksi
16/04/2021
Durasi baca: 3 menit
663 7
0
Kisah Burung Keramat di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang

Burung merpati di Ponpes Bahrul Ulum Jombang. Foto: Bacaini/Syailendra

Bacaini.id, JOMBANG – Tak banyak yang tahu jika ratusan ekor merpati yang berkeliaran di kompleks Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang adalah burung keramat. Burung itu diyakini menjadi penolak balak yang dibawa langsung oleh KH Abdul Wahab Chasbullah dari Mekah.

Kisah burung-burung keramat ini disampaikan oleh KH Mohamad Hasib Wahab, putra KH Abdul Wahab Chasbullah yang merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama. Burung itu dibawa dari Mekah untuk dipelihara di tanah air.

“Setelah Abah selesai belajar di Mekah tahun 1914, beliau pulang ke tanah air dan berpamitan dengan takmir di Ka’bah. Abah diberikan burung merpati sebagai hadiah,” kata Gus Hasib, panggilan KH Mohamad Hasib kepada Bacaini.id, Kamis 15 April 2021.

Pada saat itu perjalanan dari tanah suci ke Indonesia masih menggunakan kapal laut. Dan burung merpati itu dibawa mengarungi lautan selama berhari-hari.

baca ini Melihat Kemegahan Majid An-Nur Yang Dikagumi Pemerintah Arab

Gus Hasib tak mengingat berapa ekor burung merpati yang dibawa pulang abahnya waktu itu. Yang jelas saat ini jumlah burung merpati yang memenuhi komples Ponpok Pesantren Bahrul Ulum Jombang mencapai ratusan ekor.

Awalnya burung-burung ini hidup di Pondok Selawe, pesantren yang menjadi cikal bakal Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang. Sejalan dengan perkembangan waktu, pesantren ini tumbuh dan berkembang sampai sekarang. Termasuk burung merpati yang dibawa Kiai Hasib dari Mekah.

Burung-burung ini berkeliaran di atas bangunan masjid, madrasah pondok, serta kediaman para pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum di Desa Tambakberas Jombang.  Mereka dari satu bangunan ke bangunan lain. Keberadaan mereka menjadi ciri khas pondok pesantren yang memiliki 8.000 santri ini.

Anehnya, meski jumlahnya banyak yang berkeliaran bebas, tidak ada seorangpun yang berani memburu atau menangkap merpati itu untuk disembelih atau dimiliki. Termasuk para santri pesantren Bahrul Ulum sendiri. Alhasil populasi burung merpati ini terus bertambah hingga berjumlah ratusan ekor.

baca ini Kisah Gus Maksum Pendekar Rambut Api Dari Lirboyo

“Burung itu juga tidak takut pada manusia. Tapi tidak ada yang berani menangkap, malah memberinya makan,” terang Gus Hasib.

Usut punya usut, burung-burung ini ternyata dianggap keramat oleh para penghuni pondok dan masyarakat sekitar. Mereka mempercayai jika siapapun yang mengambil burung itu akan mendapatkan celaka atau balak. Namun sebaliknya, jika memberinya makan akan terhindar dari balak.

Cerita tentang burung keramat ini dialami sendiri oleh Gus Hasib. Ketika wabah cacar air melanda di kawasan itu, tidak ada satupun santri yang berjumlah ribuan yang terserang. Bahkan warga sekitar pondok juga terhindar dari wabah.

Dia teringat pesan abahnya untuk memelihara burung itu karena bisa menjadi tolak balak. Setiap sedekah makanan dan lainnya yang diberikan menjadi tolak balak.  “Iki tolak balak,  sopo sing ngingu manuk doro Insya Allah iso tolak balak,” kata Gus Hasib menirukan pesan abahnya. 

Hal itu selaras dengan teladan Rasulullah yang gemar memelihara burung merpati. “Mungkin itu rahasianya mengapa Mbah Wahab suka memelihara burung dara,” imbuh Gus Hasib.

baca ini Sayembara KH Hasyim Asyari di Pondok Kapurejo

Saking pentingnya keberadaan burung-burung itu, pengasuh pesantren menunjuk seorang abdi dalem untuk merawat mereka. Setiap pagi dan sore dia memberi makan merpati dengan jagung. Dia juga menjaganya dari serangan binatang lain. 

“Dalam sehari saya menghabiskan lima kilo jagung untuk makan mereka,” ujar Sodiq, juru pelihara merpati pesantren.

Tak hanya Sodiq, kadang para santri juga ikut memberinya makan yang turun saat ada keramaian. Mereka juga memiliki kebiasaan sendiri untuk tidur di dalam pagupon saat malama, tanpa seekorpun yang terbang liar.

Penulis: Syailendra
Editor: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

4 Korban Longsor Trenggalek Ditemukan Tewas di Titik Teras Rumah

4 Korban Longsor Trenggalek Ditemukan Tewas di Titik Teras Rumah

Mempertanyakan Ulang Gelar Pahlawan Indonesia

Mempertanyakan Ulang Gelar Pahlawan Indonesia

Penertiban PKL di Kota Kediri Dilawan Pedagang Angkringan

Penertiban PKL di Kota Kediri Dilawan Pedagang Angkringan

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15279 shares
    Share 6112 Tweet 3820
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16571 shares
    Share 6628 Tweet 4143
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10855 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2796 shares
    Share 1118 Tweet 699
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4956 shares
    Share 1982 Tweet 1239

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112