Bacaini.ID, KEDIRI – Ada tiga ibadah puasa yang diutamakan menjelang Idul Adha bagi umat Islam. Ibadah ini sangat dianjurkan selama 9 hari sebelum pelaksanaan hari raya kurban.
Tiga puasa tersebut adalah puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah. Berdasarkan keputusan resmi hasil sidang isbat Kemenag, 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 hingga 9 hari ke depan. Sedangkan untuk puasa Tarwiyah dan Arafah dilaksanakan pada Rabu-Kamis, tanggal 4-5 Mei 2025.
Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ أَياَّمُ اْلعُشْرِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهُ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ Artinya: Diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah”.
Selanjutnya ada puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Keutamaan puasa pada hari Tarwiyah adalah menghapus dosa selama satu tahun ke belakang. Sedangkan puasa pada hari Arafah menghapuskan dosa selama dua tahun.
Pelaksanaan puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah sama seperti puasa pada umumnya, dimulai pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar. Adapun lafal niatnya sebagaimana berikut.
Berikut lafal niat puasa Dzulhijjah نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shauma syahri dzilhijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ. Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.”
Sedangkan niat puasa Tarwiyah نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Adapun niat puasa Arafah نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.” Penulis: Hari Tri Wasono