Bacaini.id, KEDIRI – Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kota Kediri, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengunjungi Klarisa bayi perempuan berusia 18 bulan yang memiliki berat badan kurang. Selasa (8/11). Wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr. Fauzan Adima melihat secara langsung Kondisi Klarisa dan memberikan bingkisan berupa buah dan bahan makanan.
Diusia 18 bulan, Klarisa hanya memiliki berat 4,6 kilogram. Pertumbuhan Klarisa tidak normal karena menderita penyakit jantung bawaan dan cacat di tangan sejak lahir. Setiap tiga bulan sekali, Klarisa dibawa ke RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Bunda Fey menjelaskan kondisi Klarisa telah dipantau oleh Puskesmas setempat. Berat badan Klarisa dibawah garis merah sebab memiliki kelainan bawaan, sehingga berat badannya susah untuk naik.
“Kondisi Klarisa ini tidak bisa disamakan dengan bayi lain. Ada kelainan jantung dan konginetal di mulutnya, itu susah untuk naik. Kita juga lakukan evaluasi terhadap kondisi Klarisa ini,” ujarnya.
Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini menambahkan Klarisa telah dibawa ke RSUD dr. Soetomo beberapa kali. Hasilnya tindakan operasi untuk Klarisa bisa dilakukan pada saat usia lima tahun. Agar berat berat Klarisa segera normal, puskesmas telah memberikan bantuan berupa biskuit dan susu.
Selain itu, apabila nanti akan melakukan tindakan operasi, bisa dilakukan di RSUD dr. Soetomo ataupun di RSJPD Harapan Kita. Apalagi sekarang ini warga di Kota Kediri sudah memiliki BPJS.
“Jadi PR untuk Klarisa ini kita menjaga sampai di titik lima tahun. Berat badan juga harus terus ditingkatkan. Kita harus bisa dorong di titik itu agar nanti diusia lima tahun bisa segera dioperasi,” imbuhnya.
Klarisa merupakan anak kedua dari pasangan Dimas dan Nevita warga Kelurahan Kemasan. Mereka berterima kasih atas kunjungan dari Bunda Fey dan Kepala Dinas Kesehatan karena telah memberikan berbagai tips untuk menaikkan berat badan Klarisa.
“Kita menunggu sampai usia lima tahun untuk dilakukan tindakan operasi. Tadi juga diberikan beberapa cara yang harus dilakukan untuk menstabilkan kondisi Klarisa,” ujarnya.**