Bacaini.id, MOJOKERTO – Seorang warga di Kota Mojokerto berinovasi membuat pesawat remote control (RC) aeromodelling dari limbah boks tempat buah. Kreasi uniknya banyak diminati, meskipun dibanderol harga cukup tinggi.
Kreatifitas seseorang memang terkadang muncul saat kondisi kepepet, seperti pesawat RC aeromodelling ciptaan Riyanto menggunakan bahan baku styrofoam. Kecanggihan teknologi memang membawa dampak besar bagi kehidupannya, termasuk desakan kebutuhan finansial.
“Sebelumnya saya kerja konveksi pakaian, sablon kaos,” kata Riyanto ditemui Bacaini di kediamannya di Lingkungan Bacang, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Selasa 28 Februari 2023.
Riyanto mengaku jika usahanya goyah diterpa pandemi Covid 19. Dirinya harus memutar otak agar tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup. Pada akhirnya dia mengembangkan hobinya bermain mobil RC dengan berinovasi membuat pesawat RC aeromodelling. “Ini bahannya expanded polystyrene product (EPS),” ujarnya.
Menurut Riyanto, EPS merupakan bahan sejenis styrofoam namun lebih kuat dan padat. Bahan ini disebutnya paling tepat untuk membuat miniatur pesawat RC aeromodelling. Selain memiliki karakter yang paten, bahan ini lebih ringan sehingga mainan ini juga lebih mudah mengudara.
”Standar berat minimal 800-900 gram. Kalau lebih, kena angin bisa goyang. Memang ada yang beratnya sampai lebih dari dua kilogram, tapi itu butuh torsi mesin yang besar juga,” terangnya.
Bahan untuk membuat miniatur pesawat didapatnya dari pedagang buah. Satu boks buah ukuran 80 sentimeter dia beli dengan harga antara Rp5.000 sampai Rp10.000. Boks buah yang dimaksud biasanya digunakan untuk mengemas buah anggur. “Biasanya beli bekas di pedagang buah atau langsung agennya, jadi ini sekaligus memanfaatkan limbah,” imbuhnya.
Riyanto bercerita bahwa dirinya sudah lama terjun di dunia mainan remote control. Dia merasa tertarik karena keunikannya, sehingga masuk Komunitas Aeromodelling Mojokerto. Awalnya tahun 2018 dia menggemari mobil RC, lalu tahun 2020 dia beralih ke pesawat RC.
Dari situlah akhirnya dia mencoba untuk membuat miniatur pesawat. Berawal dari hobi itulah akhirnya Riyanto mampu memproduksi miniatur pesawat secara mandiri atau handmade. Dalam hal ini, dia lebih suka custom daripada membeli rakitan jadi dari pabrik. “Kalau body pesawat buat sendiri, kemudian dikolaborasi dengan komponen – komponen mesin yang saya beli online,” cerita Riyanto.
Sejauh ini Riyanto sudah memproduksi sekitar 100 unit pesawat RC aeromodelling. Mayoritas buatannya adalah miniatur pesawat trainer atau kelas pemula seperti pesawat Cessna, Piper Cub dan Glider.
Sementara pembeli miniature pesawat buatannya kebanyakan datang dari penghobi RC aeromodelling. Selain dari Mojokerto sendiri, pesanan juga datang dari Malang dan juga Yogyakarta. Bahkan orderan yang masuk bisa meningkat dua kali lipat saat musim kemarau.
“Musim kemarau lebih banyak yang main, kan lokasinya outdoor. Untuk harganya bervariasi, low budget bisa Rp1,5 juta – Rp3 juta, kalau yang bagus ada yang sampai Rp12 juta. Tergantung kompenen mesinnya juga,” ungkapnya.
Untum proses pembuatan, dua unit pesawat RC aeromodelling kecil berukuran 1,2 meter butuh waktu sekitar satu minggu. Diungkapkannya pula, proses paling sulit adalah merakit setiap komponen dengan pola sepresisi mungkin. “Meleset meleset sedikit saja, miniatur pesawat bisa gagal mengudara,” imbuhnya.
Penulis: Fio
Editor: Novira