Bacaini.id, KEDIRI – Banyaknya warga Tionghoa yang menjadi ketua partai akan mewarnai dinamika politik kekuasaan di Kota Kediri. Kedekatan warga Tionghoa dan pribumi di Kediri sudah terjalin sejak nenek moyang.
Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Institut Agama Islam Negeri Kediri Taufik Alamin, yang menyebut kehadiran warga Tionghoa di kancah politik merupakan keniscayaan. “Kekerabatan warga Tionghoa dan pribumi sudah terjalin sejak Majapahit, jadi tidak ada yang aneh,” kata Taufik kepada Bacaini.id, Senin, 1 Agustus 2022.
Menurutnya, masyarakat di kota dan Kabupaten Kediri sudah menerima kehadiran warga Tionghoa secara penuh. Hanya sebagian kecil saja yang memasang demarkasi atau pemisah dengan etnis Tionghoa seperti Kecamatan Gringging, Kabupaten Kediri.
baca ini 4 Partai Kota Kediri Dipimpin Politisi Tionghoa
“Itupun hanya untuk urusan bisnis. Jadi tidak boleh ada warga Tionghoa yang mendirikan usaha di sana untuk melindungi bisnis warga setempat. Urusan lain-lain masih ketemu dan tidak ada persoalan,” tambah Taufik.
Toleransi antar etnis di Kediri, menurut Taufik, sudah tuntas sejak dulu. Dalam konteks perekonomian yang lebih besar, relasi warga pribumi dengan Tionghoa sudah terbentuk sejak berdirinya perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk.
Seperti diketahui jika perusahaan rokok terbesar di Kediri itu milik warga Tionghoa. Sementara ribuan warga pribumi sudah bekerja sebagai karyawan di sana secara turun temurun. Karena itu pula insiden SARA yang terjadi di beberapa kota pada tahun 1998 tidak pernah merembet hingga Kediri.
Hal lain yang ‘mengokohkan’ posisi warga Tionghoa di kancah politik adalah sikap prakmatis masyarakat Kediri dalam kontestasi pemilu. Mereka tidak pernah berpikir tentang latar belakang politisi, melainkan kesepakatan transaksional yang terjadi pada hari pemilihan. “Itu realitas pemilih sekarang. Gak peduli Cina, Arab, atau lainnya, asal memberi uang ya, dipilih,” kata Taufik.
Tinggal masyarakat yang pada akhirnya memberikan penilaian, apakah hadirnya politisi Tionghoa itu benar-benar memperjuangkan kepentingan umum atau kelompoknya semata.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video:
Comments 1