KEDIRI – Kementerian ESDM membangun sumur bor di kawasan Lebak Tumpang, Kelurahan Pojok, Kota Kediri. Pembangunan sarana air bersih ini merupakan usulan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk membantu kebutuhan warga di sana.
Pembangunan sumur bor di kawasan kaki Gunung Klotok ini disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri Zachrie Ahmad. Menurut dia, fasilitas ini akan membantu kebutuhan air di musim kemarau. “Pembangunan satu buah sumur bor dengan kedalaman 120 – 125 meter sedang dilakukan. Ini usulan walikota kepada Ditjen ESDM,” kata Zachrie, Rabu 4 November 2020.
Proyek yang dibiayai dari bantuan Pusat Air Tanah Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian ESDM ini dibangun di samping Puskesmas Pembantu Kelurahan Pojok, dekat dengan permukiman warga. Harapannya, keberadaan sumur tersebut mampu menyuplai air bersih di sekitar sumur. “Harapannya bisa menyuplai 5 RT di sekitar sumur, tapi kita lihat nanti besarnya air,” kata Edi Lukito, Ketua RT 24/RW 05, tempat sumur dibangun.
Menurut Lukito, warga Lebak Tumpang memang kerap kali kesulitan air. Kini air berasal dari Sumber Tretes, mata air yang cukup besar untuk dibendung dan dialirkan ke rumah warga. Hanya saja, bila musim hujan, airnya keruh. Sedangkan pada musim kemarau cukup jernih, hanya jumlahnya terbatas. “Kami sering beli air galonan untuk masak. Kalau untuk mandi pakai air dari sumber. Kalau yang tidak biasa, pasti tidak tega mandi dengan air keruh itu,” tambah Edi.
Harapan warga, sumur bor ini bisa memberi air bersih sepanjang waktu. Sebagaimana dituturkan Siti Fatimah, warga Lebak Tumpang, ia berharap sumur bor ini lekas selesai.
“Selain air dari sumber, ada beberapa yang punya sumur timba. Dalamnya di atas 30 meter. Itu pun sering kering kalau kemarau,” kata Siti. (HTW)