Bacaini.id, BLITAR – Cerita Arca Agyasta yang kembali secara misterius ke Pendopo Ronggo Hadi Negoro menjadi salah satu urban legend di Kabupaten Blitar. Kejadian yang dikaitkan dengan hal-hal di luar nalar itu bahkan sempat menggemparkan masyarakat sekitar.
Diketahui pada Juni 1997, sejumlah benda cagar budaya (BCB) di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN) Kabupaten Blitar dipindahkan ke Museum Penataran untuk dikelola oleh Badan Pelindung Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
Tidak lama setelahnya, beredar kabar adanya salah satu Arca Agastya yang kembali lagi ke Pendopo RHN. Kasak-kusuk terdengar kepindahan arca tersebut terjadi secara misterius. Masyarakat percaya, arca itu kembali ke tempat asalnya tanpa campur tangan manusia.
Setelah ditelisik oleh Bacaini.id, terungkap fakta bahwa arca tersebut tidak kembali sendiri, melainkan dikembalikan oleh petugas Museum Penataran. Fakta itu diungkapkan oleh Sri, Juru Pelihara Cagar Budaya Balai Pelestari Kebudayaan Museum Penataran.
“Berawal dari mimpi, Arca Agyasta itu akhirnya dikembalikan,” kata Sri kepada Bacaini.id, Kamis, 3 Agustus 2023.
Sri menceritakan, mimpi itu dialami Bu Ning, tokoh spiritual Pendopo Ronggo Hadi Negoro sekitar dua bulan pasca pemindahan koleksi BCB ke Museum Penataran. Dalam mimpinya, Arca Agyasta meminta untuk dikembalikan ke tempat semula.
“Pada September 1997, Bu Ning menyampaikan mimpinya itu kepada sejumlah pihak di pendopo dan Museum Penataran. Akhirnya arca itu dikembalikan ke pendopo,” ungkap Sri yang saat ini mengakui tidak mengetahui secara pasti terkait dengan keberadaan Bu Ning.
Terpisah, penjaga Museum Penataran, Budi Santoso menceritakan, pemindahan sejumlah benda cagar budaya dari Pendopo Kabupaten Blitar dilakukan pada Juni 1997 saat Museum Penataran baru saja dibangun.
Tidak asal-asalan, benda cagar budaya itu diangkut menggunakan mobil pikap dengan diiringi suara gending Kebo Giro selama perjalanan dari Pendopo Ronggo Hadi Negoro menuju Museum Penataran, tanpa henti.
“Itu sesuai dengan arahan dari para sesepuh dan tokoh spiritual yang menjaga BCB di pendopo,” kata Budi.
Hanya sekitar dua bulan berada di Museum Penataran, tepat pada 3 September 2027 tengah malam, Arca Agyasta dikembalikan lagi ke Pendopo RHN. Seperti sebelumnya, pengembalian arca tersebut juga diiringi dengan gending Kebo Giro selama perjalanan.
“Mungkin prosesi pengembalian Arca Agyasta pada tengah malam itulah yang tidak diketahui oleh masyarakat sehingga muncul asumsi jika arca tersebut kembali sendiri ke lokasi asalnya,” jelasnya mengakhiri ceritanya.
Penulis: Aziz
Editor: Novira