KEDIRI – Suasana haru menyelimuti Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri. Rabu, 22 April 2020, rumah sakit ini memulangkan dua pasien Covid-19 atau Corona setelah dinyatakan sembuh.
Tak seperti pemulangan pasien lainnya, kepulangan dua warga Kota Kediri ini dilakukan secara istimewa oleh para petugas medis RSUD Gambiran. Mereka dilepas seperti layaknya mengantarkan tamu kehormatan.
FT, pasien berusia 49 tahun tak bisa menahan haru saat menjumpai deretan perawat dan pegawai RSUD Gambiran mencegatnya di ruang lobi. Mereka sengaja berkumpul di ruang itu untuk menyampaikan salam perpisahan dan mengantarkan pasien Covid-19 itu pulang.
“Saya tak bisa berkata apa-apa. Terima kasih sudah merawat saya sampai sembuh. Semoga Allah membalas kebaikan semua pegawai rumah sakit ini,” kata FT menahan air mata.
Kepulangan FT siang itu tak sendirian. Seorang pasien Covid-19 lainnya, TR, 42 tahun juga dinyatakan sembuh. Sama seperti FT, ibu rumah tangga ini juga mendapat perlakuan istimewa dari petugas Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran.
“Selama di sini saya dirawat dengan sangat baik oleh para petugas. Mulai gizi makanan sampai perawatan medis, semua dilakukan sangat baik,” kata TR dari balik masker medis yang dikenakan.
FT dan TR mulai menjalani perawatan di RSUD Gambiran sejak tanggal 10 April 2020. Keduanya merupakan klaster dari pelatihan haji di asrama Sukolilo Surabaya. Baik FR maupun TR mengaku tak akan pernah melupakan momen ini, dimana dirinya menjadi korban virus Corona yang melanda dunia. Mereka juga meminta kepada masyarakat untuk selalu menjaga diri dan keluarga, karena virus ini bisa menyerang siapa saja.
Selain menerima ucapan selamat sembuh dari para tenaga medis yang merawatnya, FT dan TR juga diberikan karangan bunga sebagai tanda mata dari seluruh staf RSUD Gambiran. Keduanya juga diantarkan pulang ke rumah masing-masing.
Direktur RSUD Gambiran Dr. Fauzan Adima, M.Kes mengatakan pemberian kehormatan kepada para pasien Covid-19 yang sudah sembuh ini untuk menyemangati mereka setelah berjuang melawan virus. Selain itu, proses perawatan yang panjang hingga mencapai kesembuhan turut membentuk ikatan emosional antara pasien dengan para perawat dan dokter di ruang isolasi.
“Kita bisa bayangkan saat semua orang menjauhi mereka, para perawat dan dokter justru mendekat dan merawat dengan tulus. Resikonya menjadi sama. Karena itu kesembuhan ini adalah perjuangan bersama antara pasien dan tenaga medis,” kata Fauzan Adima.
Dengan kesembuhan ini, Fauzan berharap akan menambah optimisme masyarakat dalam melawan Covid-19, dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Pasien yang sembuh ini juga diminta menjadi duta kesehatan untuk mengajak orang di sekitarnya mematuhi ketentuan pemerintah.
“Saya menyampaikan hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada tenaga medis maupun non medis di rumah sakit Gambiran. Tetap semangat karena beban kesehatan masyarakat ada di pundak kita,” pungkas Fauzan Adima. (*)