Bacaini.ID, KEDIRI – Kediri menjadi ‘ladang’ perburuan dan penangkapan aktivis dan pegiat literasi pasca peristiwa demo rusuh pada 30 Agustus 2025.
Seorang aktivis pegiat literasi berinisial FZ diketahui telah ditangkap oleh petugas Polres Kediri Kota pada Minggu 21 September 2025.
Penangkapan aktivis FZ di rumahnya di Kediri dikaitkan dengan jaringan KM warga Jombang yang diduga terkait kerusuhan di Bandung.
Sebelumnya Polres Kediri Kota menangkap Shelfin Bima yang juga aktivis pegiat literasi. Juga menangkap aktivis Saiful Amin alias Sam Umar, eks Ketua PMII Kediri.
Menurut Anang Hartoto, penasihat Hukum FZ dari LBH Muhammadiyah Nganjuk, dalam penangkapan FZ polisi telah menyita 3 buku, 1 laptop dan sebuah gawai.
“Saat ini FZ ada di Polres Kediri Kota,” ungkap Anang sembari menyebut FZ merupakan bagian dari keluarga Muhammadiyah Senin 22 September 2025.
Baca Juga: Aktivis Mahasiswa yang Jadi Tersangka Bertambah Dalam Aksi Kerusuhan di Kediri
Ibu FZ diketahui merupakan warga Muhammadiyah yang aktif di Nganjuk. Karenanya alasan anarko yang dituduhkan polisi kepada FZ, kata Anang Hartoto dinilai berlebihan.
Apalagi FZ tidak terlibat dalam aksi atau tindakan kerusuhan. Saat menjalani pemeriksaan di Polres Kediri Kota, FZ diketahui didampingi ibu dan kakaknya. “Ini (Penangkapan) sudah berlebihan,” tegasnya.
Baca Juga: Aktivis dan Seniman Kediri Tuntut Pembebasan Sam Oemar
Sikap senada diungkapkan para pegiat literasi dan komunitas masyarakat sipil di Kediri. Mereka menyayangkan penangkapan FZ dan penyitaan buku-bukunya.
“Penyitaan buku itu seharusnya tidak perlu terjadi. Itu sama saja dengan memenjarakan pikiran,” ucap Kiki, sebagai pegiat literasi dari Kota Kediri.
Kiki melihat penangkapan FZ sebagai pemberangusan masa depan seorang pelajar. Penjara telah mengancam masa depannya.
Sementara sebagai pelajar madrasah di Kabupaten Nganjuk FZ tengah menjalani masa pencarian jati diri. Proses hukum membuatnya terpaksa bolos sekolah.
Kasus yang menimpa FZ jadi preseden buruk. Bahwa siapapun yang dekat dengan buku bisa terancam dijerat hukum.
Kecaman perburuan dan penangkapan aktivis pegiat literasi di Kediri Jawa Timur juga ramai di media sosial platform X.
Salah satunya diungkapkan akun @zenrs yang diketahui seorang jurnalis dan pegiat literasi. “Perburuan masyarakat sipil di Kediri terus berlangsung.
Pelajar kelas 3 SMA (FZ) ditangkap dg barang bukti 3 buku. Ia dianggap bagian dari jaringan anarko dan terkait dgn peristiwa kerusuhan.
FZ dan Bima yg ditangkap pd Kamis lalu adl pegiat literasi jalanan Kediri”.
Suara seirama disampaikan akun @okkymadasari yang mengaitkan penangkapan aktivis pegiat literasi di Kediri dengan Presiden yang sedang bicara perdamaian dunia di panggung global.
“Gila! Presidennya mau tampil di panggung global bicara tentang perdamaian dunia, tapi di Kabupaten polisi-polisi terus nangkapin orang yg gak bersalah. Dan kali ini, pelajar SMA penulis @omongomongcom yang ditangkap!”.
Penulis: Solichan Arif