Bacaini.ID, KEDIRI – World Press Freedom Index (WPFI) atau Indeks Kebebasan Pers Dunia merupakan pemeringkatan tahunan untuk kebebasan pers negara-negara di dunia.
Indeks Kebebasan Pers ini disusun dan diterbitkan oleh Reporters Without Borders atau Reporters Sans Frontieres (RSF).
Indonesia mengalami penurunan indeks kebebasan pers dibandingkan tahun lalu. Tahun 2025 ini Indonesia berada di peringkat ke-127 dunia dari 180 negara.
Sementara pada tahun 2024 kebebasan pers di Indonesia berada di urutan ke-111 dan tahun 2023 di urutan ke-108.
Untuk kawasan Asia Tenggara, indeks kebebasan pers Indonesia tertinggal jauh dengan Thailand, Malaysia dan bahkan Brunei Darussalam.
Pemeringkatan ini mengacu lima indikator yaitu politik, ekonomi, legislatif, sosial dan keamanan.
Berikut peringkat indeks kebebasan pers negara-negara Asia Tenggara di tahun ini:
Thailand
Memimpin ASEAN sebagai negara dengan indeks kebebasan pers tertinggi 2025.
Media Thailand mengalami perubahan signifikan setelah pemilu 2023 dan terjadi pergantian kekuasaan.
Walaupun media tidak lagi mengalami penyensoran ketat seperti saat pemerintahan militer berkuasa, kelompok media publik dan semi publik dituduh menghindari kritik terhadap pemerintah.
Skor indeks kebebasan pers Thailand adalah 56,72. Peringkat ke-85 dunia.
Malaysia
Media pemerintah memiliki pengaruh besar. Banyak media arus utama yang secara terbuka memihak, dan ruang redaksi sebagian besar mengikuti garis pemerintah mana pun yang berkuasa.
Skor indeks kebebasan pers Malaysia, 56,09. Peringkat ke-88 dunia.
Brunei Darussalam
Self-censorship merupakan aturan yang berlaku bagi jurnalis yang bekerja di Radio Televisi Brunei milik negara dan di surat kabar harian terkemuka, yang dimiliki langsung oleh keluarga sultan.
Skor indeks kebebasan pers Brunei adalah 53,47 dengan posisi peringkat ke-97 dunia.
Filipina
Radio dan TV adalah media yang paling populer. Media cetak kehilangan momentum, meskipun Philippine Daily Inquirer masih menjadi surat kabar terkemuka dan sekarang memiliki versi digitalnya, Inquirer.net.
Skor indeks kebebasan pers Filipina, 49,57. Peringkat ke-116 dunia
Singapura
Meskipun Singapura menampilkan dirinya sebagai kota global maju yang menarik bagi modal asing, namun tidak demikian dengan kebebasan pers dan independensi editorial.
Partai Aksi Rakyat yang berkuasa telah lama menolak gagasan pers sebagai “lembaga keempat” atau pengawas yang kuat.Media yang dikontrol ketat oleh pemerintah.
Skor indeks kebebasan pers Singapura adalah 45,78 dengan peringkat ke-123 dunia.
Indonesia
Oligarki media terkait dengan kepentingan politik telah tumbuh lebih kuat dan mengarah pada peningkatan kontrol atas media kritis dan manipulasi informasi melalui troll daring, influencer berbayar, dan outlet partisan.
Skor indeks kebebasan pers Indonesia 44,13 dan berada pada peringkat ke-127 dari 180 negara.
Catatan Aliansi Jurnalis Independen (AJI Indonesia) hingga 3 Mei 2025, terdapat 38 kasus kekerasan terhadap jurnalis. AJI melakukan survei terhadap 2.020 jurnalis di Indonesia.
Sementara selebihnya di bawah Indonesia menyusul Laos, Kamboja, Myanmar dan Vietnam dengan indeks kebebasan pers terendah di kawasan Asean.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif