Bacaini.ID, KEDIRI – Kasus kematian akibat buah durian dan kelapa ternyata lebih tinggi ketimbang serangan ikan hiu.
Kebanyakan orang berpikir kehadiran hiu jadi ancaman lebih mematikan daripada sekedar kejatuhan buah-buahan.
Faktanya di Asia Tenggara. Ancaman akibat buah durian dan kelapa jatuh jauh lebih besar dan mematikan daripada serangan hiu.
Data statistik International Shark Attack File (ISAF) yang dikelola Florida Museum of Natural History menyebut rata-rata terjadi 5-6 kasus kematian akibat serangan hiu setiap tahun secara global.
Sementara pada tahun 2012, tim dari Year of the Durian mencatat 6 kasus kematian akibat kejatuhan durian hanya terjadi di Asia Tenggara. Terjadi di Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Beberapa kasus kematian tragis yang berhubungan dengan durian di antaranya bayi berusia 1 bulan di Malaysia meninggal setelah tertimpa buah durian seberat 1,8kg.
Kasus lainnya lagi di Filipina. Seorang pria 68 tahun tewas setelah buah durian jatuh menimpa keranjang motornya. Korban terjatuh dan mengalami cedera fatal dan meninggal.
Sebagai perbandingan, Australian Institute of Marine Science menyebut kematian karena hiu secara global, sekitar 10 orang per tahun.
Sementara kematian karena kelapa jatuh secara global sekitar 150 orang per tahun.
Kematian karena durian jatuh di Asia Tenggara setidaknya 6 kasus per tahun, kemungkinan lebih tinggi karena banyak yang tidak dilaporkan.
Jadi, secara statistik, durian dan kelapa masuk ke kategori buah yang lebih berbahaya ketimbang predator laut.
Alasan Durian dan Kelapa Mematikan
Alasan utamanya adalah berat dan tinggi pohon. Durian bisa berbobot hingga 3,6 kg dan tumbuh di pohon setinggi sampai 45 meter.
Begitu juga dengan buah kelapa yang memiliki tinggi puluhan meter dengan buah yang keras dan berat.
Ketika durian atau kelapa jatuh dari ketinggian tersebut, dampaknya mirip benda keras jatuh dari lantai 10 sebuah gedung.
Ancaman lain dari pohon buah ini adalah akar yang cenderung dangkal. Ini menyebabkan pohon rentan roboh saat angin kencang dan badai.
Di wilayah tropis yang rawan topan dan hujan badai seperti Filipina dan sebagian wilayah Indonesia, peristiwa pohon tumbang dan menimbulkan korban bukan hal langka.
Kebanyakan orang lebih takut dengan ancaman dramatis seperti serangan hiu, padahal statistik menunjukkan sebaliknya.
Sebagian besar kecelakaan atau kematian akibat durian atau kelapa jarang dilaporkan ke media internasional karena dianggap “kecelakaan domestik” atau musibah kecil di pedesaan.
Padahal risikonya nyata. Bahkan di beberapa daerah, petani durian biasa memasang jaring khusus di bawah pohon saat musim panen demi mencegah kejadian fatal.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif