JOMBANG – AKBP Agung Nugroho, Kepala Kepolisian Resort Jombang dan Lekol Inf Triyono, Dandim 0814 Jombang gagal menjadi salah satu tokoh simbol di mulainya pelaksanaan vaksin COVID-19 serentak di Kabupaten Jombang, lantaran telah sempat terpapar covid sebelumnya.
Selain Kapolres dan Dandim, Ketua DPRD Kabupaten Jombang, Mas’ud Zuremi juga gagal di vaksin lantaran tensi darahnya tinggi.
“Sebenarnya mereka sudah terdaftar termasuk seluruh forum pimpinan daerah, namun Pak Dandim, Pak Kapolres dan saya tidak bisa divaksin hari ini karena sudah terpapar Covid 19 sebelumnya,” ujar Bupati Jombang, Mundjidah Wahab usai melaunching pelaksanaan vaksin serentak, Rabu, 27 Januari 2021.
Bupati menjelaskan rencana awal yang menjadi peserta vaksin perdana adalah 10 tokoh Kabupaten Jombang termasuk Pak Dandim dan Pak Kapolres, namun karena kondisi tersebut akhirnya di wakilkan ke Kasdim Mayor Inf Muhammad Rum Harjono.
baca ini ; Pemerintah Tanggung Pengobatan Jika Ada Efek Buruk Vaksin Covid-19
Dia juga mengatakan, pelaksanaan vaksinasi itu sempat tertunda akibat tensi tinggi sejumlah tokoh. Namun setelah diminta menunggu sekitar 15 menit kondisi tensi kembali normal dan bisa dilanjutkan proses vaksinasi. Hanya saja untuk ketua DPRD karena tensinya belum turun setelah 15 menit maka pelaksanaan vaksinnya ditunda.
Selain itu, Mundjidah menjelaskan, saat ini jatah vaksin yang diminta Kabupaten Jombang memang belum sepenuhnya dipenuhi oleh Pemprov Jatim. Namun dalam waktu dekat akan segera di kirim untuk memenuhi kebutuhan vaksin seluruh tenaga kesehatan di Kabupaten Jombang. “Untuk yang kekurangan vaksin, Insya Allah segera dikirim kekurangan 1300 dosis vaksin,” sebutnya.
Untuk vaksin tahap pertama di fokuskan pada tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan penanganan pasien covid 19. Mereka perlu di lindungi agar bisa menjalankan tugas penanganan dengan maksimal.
Sedang tahap kedua akan dilakukan untuk TNI dan Polri serta profesi yang berhubungan dengan layanan publik. Seperti jurnalis termasuk dalam kategori kelompok yang akan di vaksin di periode kedua nanti.
baca ini ; 1.424 Nakes di Kabupaten Kediri Tak Kebagian Vaksin Tahap Pertama
Setelah dilakukan launching vaksinasi, secara serentak 11 rumah sakit, 34 puskesmas dan satu Pos Kesehatan Kodim 0814 serta Klinik Kesehatan Polres Jombang mengikuti pelaksanaan vaksin. Seluruh tenaga kesehatan yang terdata langsung mengantri di lokasi yang sudah ditentukan.
Di RSUD Jombang salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 vaksinasi ini hanya bisa dilakukan 25 persen dari jatah kuota yang diminta. Dari kuota 1400 dosis vaksin untuk nakes masih kebagian 351 dosis vaksin. Jatah ini sementara diberikan kepada tenaga kesehatan yang bertugas dalam penanganan pasien secara langsung.
Tenaga kesehatan yang berada di IGD dan ruang perawatan isolasi menjadi prioritas pemberian vaksin. “Setelah kita diskusikan secara internal dengan tim, vaksin ini diberikan kepada tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan pasien, seperti di IGD dan ruang perawatan isolasi,” jelas dr Puji Umbaran Direktur RSUD Jombang.
baca ini ; Warga Dikurung Karena Covid, Begini Penjelasan Satgas Nganjuk
Seluruh calon penerima vaksin harus melewati tiga meja screening dari petugas. Jika dinyatakan memenuhi syarat vaksin, tenaga medis ini langsung diberikan suntikan di lengan masing masing. Mereka diminta untuk tidak meninggalkan lokasi selama 30 menit usai di vaksin untuk mengetahui efeknya. Setelah dipastikan tidak menimbulkan efek nakes bisa meninggalkan lokasi vaksin.
Pemberian vaksin ini diharapkan akan memberikan keamanan pada seluruh tenaga kesehatan yang berada di garda depan penanganan pasien covid 19. “Kita berharap kementrian segera memenuhi jatah vaksin untuk seluruh tenaga kesehatan sehingga petugas bisa lebih aman menjalankan tugas penanganan pasien,” pungkasnya sambil menyebut vaksinasi ini akan digelar selama tiga hari ke depan.
Penulis ; Syailendra
Editor ; Karebet