Bacaini.ID, KEDIRI – Sebuah jembatan di Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupate Kediri putus diterjang banjir, Rabu malam, 29 Januari 2025. Jembatan sepanjang 20 meter itu menjadi tumpuan warga beraktivitas.
Akibat putusnya jembatan itu, warga terpaksa menempuh jalan sejauh 5 kilometer untuk memutar. “Jembatan ini menjadi satu-satunya jalan menuju kota,” keluh Fitra Yulianto, warga desa setempat kepada Bacaini.ID.
Ia menjelaskan putusnya jembatan ini terjadi setelah hujan deras mengguyur lereng Gunung Kelud. Hal itu membuat aliran sungai di Desa Sepawon meluap dan memicu ambrolnya pondasi jembatan.
Stevanus Djoko Sukrisno, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kediri mengatakan, jembatan tersebut merupakan penghubung antara Desa Wonorejo Trisulo dengan Sepawon.
“Selain memutus akses transportasi, amblasnya jembatan ini juga menyebabkan air merendam sejumlah rumah warga,” katanya.
Hal ini berdampak pada kelangsungan aktifitas perekonomian warga dan pelajar yang hendak menuju sekolah di wilayah Plosoklaten dan Pranggang. Tercatat sembilan rumah di Desa Wonorejo Trisulo tergenang luapan sungai.
Maya Surya Savana, salah satu siswa SMKN Plosoklaten mengaku kesulitan jika harus melintas hutan dan perkebunan tebu, selain jalannya licin juga harus memutar sejauh 5 kilometer. “Ya ini terpaksa harus memutar melewati hutan dan perkebunan tebu, jalannya juga sulit,” kata Maya.
Ia menjelaskan jalan dan jembatan tersebut merupakan akses utama warga, khususnya para pelajar. Sebab mayoritas siswa di desa itu bersekolah di wilayah kecamatan Plosoklaten, Pare dan Kota Kediri.
Penulis: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono