Bacaini.id, JOMBANG – Dinas Peternakan Kabupaten Jombang mengambil sampel daging secara acak dari sejumlah pedagang di Pasar Perak, Jombang. Langkah ini diambil untuk memastikan daging yang dijual benar-benar aman dan layak konsumsi.
Petugas Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Harun Ar Rosyid mengatakan tim ini diterjunkan selain untuk memastikan keamanan dan kelayakan daging yang dikonsumsi sekaligus monitoring harga daging menjelang bulan Ramadan.
“Kita ambil sampel untuk memastikan daging aman dan layak konsumsi, baik dari segi kesehatan dan kondisi fisiknya,” kata Harun kepada Bacaini.id di Pasar Perak hari ini, Kamis, 16 Maret 2023.
Harun menjelaskan, langkah ini merupakan bentuk tindak lanjut atas keresahan masyarakat terhadap merebaknya wabah di peternakan sapi yang berada di Kabupaten Jombang. Selain wabah PMK, saat ini ratusan ternak warga juga terpapar virus Lumpy Skin Disease (LSD).
Tidak tanggung-tanggung, jumlah ternak yang terpapar virus LSD sudah mencapai 900 ekor dan tersebar di 14 kecamatan. Secara klinis, menurut Harun, virus ini memang tidak menulari manusia, hanya menyerang ternak melalui vector nyamuk atau lalat.
“Kita sudah melakukan pemantauan dan memberikan obat untuk sebagian sapi yang terpapar LSD,” terangnya.
Dari pemantauan yang dilakukan di Pasar Perak, petugas menilai kualitas daging sapi di lapak pedagang masih bagus dan layak konsumsi. Tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan atau pencemaran. Untuk proses laborat, Harun menyebut butuh proses selama lima hari karena pengujian sementara ini dilakukan di laboratorium yang ada di Tuban.
“Sekitar lima hari baru keluar hasilnya,” imbuhnya.
Sementara itu, dampak virus LSD kini sudah dirasakan oleh pedagang daging di pasar. Bahkan mereka sudah mengeluhkan terjadinya penurunan omzet penjualan hingga mencapai 50 persen. “Sekarang sepi, sepertinya pembeli khawatir makan daging sapi,” kata Aminatus Sholihah, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Perak.
Menurut pedagang, sejak wabah PMK merebak, jumlah pembeli daging sapi sudah banyak berkurang. Munculnya wabah LSD ini secara otomatis menambah kekhawatiran masyarakat untuk mengkonsumsi daging sapi sehingga pembeli semakin sedikit.
Aminatus mengungkapkan, terkait dengan harga daging sapi hingga saat ini masih terbilang stabil dikisaran Rp100.000-Rp110.000 per kilogram. Biasanya, menjelang bulan puasa, permintaan daging sudah mulai meningkat, tetapi kali ini berbeda.
“Sampai hari ini masih belum ada, sepi,” imbuhnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira