Bacaini.id, KEDIRI – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengendalikan angka inflasi bulan Desember 2022. Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi terlebih jelang momen Natal dan tahun baru.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mengemukakan tingkat inflasi Kota Kediri pada bulan November 2022 sebesar 0,29%. Angka tersebut diketahui masih di bawah capaian inflasi Jawa Timur yakni sebesar 0,32% dan menempati urutan tiga terendah setelah Malang dan Madiun.
Kepala BPS Kota Kediri, Lilik Wibawati mengatakan, meskipun angka inflasi Kota Kediri cenderung stabil dibanding kota/kabupaten lain di Jawa Timur, pihaknya tetap mewaspadai beberapa hal, salah satunya ialah musim liburan sekolah serta perayaan Nataru.
“Jelang Nataru dan musim liburan ini kita akan pantau terus persediaan barang pada komoditas yang termasuk pada kelompok: makanan, pemeliharaan rutin rumah tangga, pakaian dan alas kaki, barang rekreasi dan olahraga, dan pengoperasian peralatan transportasi pribadi karena rentang mengalami kenaikan,” jelas Lilik, Senin, 5 Desember 2022.
Sementara itu, Chevy Ning Suyudi, Koordinator TPID Kota Kediri sekaligus Kepala BAPPEDA Kota Kediri menjelaskan kenaikan harga komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau terjadi akibat stabilitas pasokan BBM sehingga masyarakat tidak lagi panic buying terhadap BBM.
“Ini kan menghadapi akhir tahun yang biasanya akan terjadi lonjakan permintaan menghadapi liburan akhir sekolah dan Nataru. Kita tetap pantau stok komoditas di pasar, mudah-mudahan nanti stoknya aman supaya inflasinya tidak tinggi,” ujar Chevy.
Pihaknya memprediksi akan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat pasca pandemi yang mengakibatkan terjadinya lonjakan kebutuhan tersier. “Nanti di Bulan Desember akan ada tambahan permintaan di kebutuhan tersier, seperti: jasa, pakaian, rekreasi, mudah-mudahan bisa kita kendalikan sehingga di Bulan Desember tidak terjadi lonjakan inflasi yang signifikan,” harapnya.
Disamping itu, TPID Kota Kediri juga akan melakukan pengawasan terhadap sistem pencairan anggaran belanja pemerintah karena dinilai dapat berpotensi menjadi penyumbang inflasi. “Ada beberapa poin untuk belanja barang, alat rumah tangga, bahan bangunan akan menyesuaikan penyerapan di pemda,” imbuhnya.
Guna mengamankan harga-harga komoditas di pasar jelang akhir tahun, TPID Kota Kediri telah menyusun strategi dengan masif melakukan kegiatan Operasi Pasar Murni (OPM) dan melakukan pemantauan harga dan jumlah pasokan komoditas di Kota Kediri secara rutin.
“Itu sudah kami lakukan secara rutin sejak bulan-bulan sebelumnya, dan terbukti sampai dengan November harga-harga bahan pokok masih terkendali,” pungkasnya.**