• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, November 6, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Jejak Kwitang, dari Jawara Betawi Hingga Ada Apa Dengan Cinta

ditulis oleh Editor
02/09/2025
Durasi baca: 3 menit
Jejak sejarah kwitang

Kwitang menyimpan sejarah panjang Indonesia (foto/tangkapan layar film ada apa dengan cinta)

Bacaini.ID, KEDIRI – Kwitang yang akhir-akhir ini sering disebut karena imbas kerusuhan demonstrasi di Mako Brimob, Jakarta, ternyata memiliki sejarah panjang.

Kwitang adalah tempat legendaris di pusat Jakarta dan menyimpan nilai sejarah.

Konon, nama jalan ini diambil dari nama seorang pria migran asal Tiongkok, Kwee Tang Kiam. Sumber lain menyebut sebagai Kwik Tang Kiam.

Ia seorang pedagang Tiongkok yang datang ke Batavia pada abad ke-17.

Kwee Tang Kiam adalah pedagang obat, seorang tabib, sekaligus ahli bela diri kuntao, semacam silat dari Tiongkok.

Bisnisnya sukses dan membuat Kwee Tang Kiam kaya raya dan menjadi tuan tanah. Hampir semua tanah yang berada di lingkungan tempat tinggalnya, ia beli.

Dari sinilah orang-orang lokal, Betawi, menyebutnya sebagai ‘kampung Kwitang’.

Perkembangan Kwitang

Kwitang menjadi pusat pencak silat di masanya. Dikutip dari Suara Jakarta, Kwee Tang Kiam memiliki satu orang anak, laki-laki, yang memiliki kebiasaan buruk mabuk-mabukan dan berjudi.

Setelah Kwee Tang Kiam meninggal, anak Kwee Tang menjual tanah dan warisan orangtuanya hingga tak tersisa, pada saudagar keturunan Arab.

Sampai tahun 1960-an Kwitang dikenal sebagai daerah para jawara pencak silat di Jakarta.

Salah satu tokoh pencak silat yang paling dikenal adalah H. Muhammad Djaelani yang lebih dikenal sebagai Mad Djaelani.

Ilmu silatnya, Mustika Kwitang, diwariskan kepada cucunya yang bernama H. Zakaria.

H. Zakaria inilah yang mengembangkan pencak silat sebagai warisan budaya hingga jumlah muridnya mencapai puluhan ribu, dan tersebar bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di manca negara.

Kwitang Pusat Komunitas Arab dan Jejak Sejarah Soekarno

Kwitang selanjutnya menjadi pusat komunitas Arab yang terus mengembangkan daerah tersebut.

Salah satu masjid bersejarah di Jakarta, Al-Riyadh, berada di Kwitang. Lebih dikenal sebagai masjid Kwitang atau masjid Habib Ali.

Masjid ini menjadi pusat wisata religi di wilayah Jakarta. Bukan sekedar tempat ibadah, masjid Kwitang memiliki sejarah panjang.

Didirikan oleh Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi. Masjid bersejarah ini merupakan saksi perjuangan dakwah Habib Ali Kwitang sekitar tahun 1938 di Jakarta.

Berawal dari musala kecil sebagai tempat dakwah, kemudian direnovasi menjadi masjid dengan nama Al-Makmur.

Tahun 1938 renovasi kembali dilakukan hingga di tahun 1962 presiden Soekarno terlibat dalam renovasi tersebut.

Eskalasi politik yang terjadi di masa itu, membuat presiden Soekarno tidak dapat meresmikan berdirinya masjid.

Soekarno mewakilkan kepada salah satu menteri, namun ia yang memberi nama masjid Khuwatul Ummah.

Di era Soeharto, nama masjid diubah oleh Habib Ali agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Akhirnya, tercetuslah nama Al-Riyadh di tahun 1967 dan tetap dipakai hingga kini.

Kwitang Pusat Buku Legendaris

Film populer di tahun 2000-an, Ada Apa Dengan Cinta, berperan besar dalam mengenalkan pada masyarakat Indonesia, kawasan Kwitang sebagai pusat buku bekas legendaris.

Nama Kwitang tidak bisa dipisahkan dari peran penerbit dan toko buku Gunung Agung, yang sebelumnya bernama Thay San Kongsi.

Perusahaan ini didirikan secara resmi di Kwitang pada tahun 1953 oleh H. Masagung.

Lahir pula di Kwitang penerbit buku Kristen pertama dan tertua di Indonesia, yang sekarang bernama BPK Gunung Mulia.

Awalnya, di area tersebut hanya terdapat beberapa lapak buku bekas. Hingga di tahun 90’an ratusan pedagang buku bekas memenuhi kawasan Kwitang hingga ke jalan.

Tempat ini menjadi tujuan utama para pelajar, mahasiswa dan orang-orang yang membutuhkan buku baik baru maupun bekas karena terkenal dengan harga yang relatif lebih murah.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: ada apa dengan cintacerita kwitangJawara betawijejak kwitangkwitangmako brimobmako brimob kwitangsejarah kwitang
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

pangreh praja masa kolonial

Cerita Pangreh Praja yang Berwatak Oportunis Sejak Era Kolonial

Mbak Wali Nostalgia di Dies Natalies Ke-75 SMP Negeri 1 Kediri

Mbak Wali Nostalgia di Dies Natalies Ke-75 SMP Negeri 1 Kediri

bapmericano menu gen z

Kopi Campur Nasi, Tren Baru Gen Z yang Bernama Bapmericano, Berani Coba?

  • Gawat, Kurang Dari Seminggu 474 Kasus Covid Baru Muncul di Kediri

    Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerita Pangreh Praja yang Berwatak Oportunis Sejak Era Kolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112