• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, October 16, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Janji Kemerdekaan dari Jepang, Strategi Politik di Tengah Perang Pasifik

ditulis oleh Redaksi
16/08/2025
Durasi baca: 2 menit
518 10
0
Janji Kemerdekaan dari Jepang, Strategi Politik di Tengah Perang Pasifik

Sidang pertama BPUPKI yang membahas tentang dasar negara. Foto: ANRI

Bacaini.ID, KEDIRI – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, masyarakat kembali menengok babak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, yakni janji kemerdekaan dari Jepang kepada bangsa Indonesia.

Di tengah berkecamuknya Perang Pasifik melawan Sekutu, Jepang menjanjikan kemerdekaan bukan sebagai bentuk dukungan tulus, melainkan sebagai strategi politik untuk menarik simpati dan dukungan rakyat Indonesia.

Setelah berhasil mengusir Belanda dari wilayah Hindia Timur pada awal 1942, Jepang menduduki Indonesia dengan dalih membebaskan Asia dari kolonialisme Barat. Namun, di balik slogan “Asia untuk Asia,” Jepang menghadapi tekanan militer yang semakin besar dari pasukan Sekutu.

Dalam kondisi tersebut, dukungan rakyat Indonesia menjadi aset penting yang ingin dimobilisasi oleh Jepang.

BPUPKI: Bukti Janji atau Taktik Diplomatik?

Sebagai bentuk konkret dari janji tersebut, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945. Badan ini beranggotakan tokoh-tokoh penting seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Soepomo, dan Mohammad Yamin. Tugas utama BPUPKI adalah merumuskan dasar negara dan rancangan konstitusi sebagai persiapan menuju kemerdekaan.

Selama sidang-sidang BPUPKI, muncul gagasan besar seperti Pancasila, konsep negara hukum, dan sistem pemerintahan yang demokratis. Meski dibentuk oleh Jepang, BPUPKI menjadi ruang strategis bagi para pemimpin Indonesia untuk menyusun visi kebangsaan yang mandiri.

Di sisi lain, janji kemerdekaan Jepang tidak lepas dari praktik pendudukan yang represif. Kerja paksa (romusha), sensor media, dan penindasan terhadap kelompok oposisi tetap berlangsung. Banyak kalangan menilai bahwa janji kemerdekaan hanyalah bagian dari strategi kolonial baru yang dibungkus dengan retorika pembebasan.

Namun, momentum tersebut tetap dimanfaatkan oleh para pemimpin Indonesia untuk memperkuat posisi diplomatik dan mempercepat kemerdekaan. Hanya beberapa bulan setelah BPUPKI dibentuk, Jepang menyerah kepada Sekutu pada Agustus 1945, membuka jalan bagi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan

Delapan dekade setelah janji itu diucapkan, bangsa Indonesia terus merefleksikan makna kemerdekaan yang sejati. Bukan sekadar janji dari kekuatan asing, tetapi hasil perjuangan kolektif yang lahir dari kecerdasan, keberanian, dan solidaritas rakyat.

Penulis: Hari Tri Wasono

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: BPUKIBPUPKIHUT RI ke-80janji kemerdekaanjepangproklamasi
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Toko di Pusat Perbelanjaan Kota Kediri Terbakar

Toko di Pusat Perbelanjaan Kota Kediri Terbakar

Temuan ulat di MBG Trenggalek

Temuan Ulat di Menu MBG Trenggalek Bukan Pertama Kali

Trans7 Minta Maaf ke Lirboyo, Pengasuh Minta Chairul Tanjung Datang Sendiri

Trans7 Minta Maaf ke Lirboyo, Pengasuh Minta Chairul Tanjung Datang Sendiri

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15593 shares
    Share 6237 Tweet 3898
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16622 shares
    Share 6649 Tweet 4156
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2925 shares
    Share 1170 Tweet 731
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10881 shares
    Share 4352 Tweet 2720
  • Wawali Blitar Ngambek: Kok Saya Tak Diajak Rembugan Soal Mutasi?

    605 shares
    Share 242 Tweet 151

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112