Bacaini.id, KEDIRI – Terbatasnya ruang perawatan rumah sakit membuat penderita Covid 19 melakukan isolasi mandiri (isoman). Sayangnya tak banyak yang tahu bagaimana penerapan isolasi mandiri yang benar.
Isolasi mandiri adalah langkah yang paling dianjurkan untuk menekan penyebaran Covid 19. Mereka yang wajib menjalani isolasi mandiri adalah orang-orang yang sudah terbukti terpapar Covid 19 melalui uji swab antigen/PCR.
Jika mendapati hasil reaktif (swab antigen) atau positif (tes PCR), tak perlu buru-buru panik. Langkah pertama adalah memeriksa kondisi tubuh apakah merasakan keluhan sakit atau tidak. Jika tidak, maka kita tergolong sebagai orang tanpa gejala (OTG).
Dibutuhkan kesadaran bagi penyandang status ini untuk mengisolasi diri di rumah. Meski tak merasakan keluhan, dia dapat menularkan virus Covid 19 kepada orang lain.
Praktisi kesehatan sekaligus relawan Covid 19, dr Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr Tirta menjelaskan seorang OTG tak perlu berlama-lama menjalani isolasi mandiri. “Cukup 10 hari saja dan tidak perlu minum obat, karena dia tidak ada gejala,” kata dr Tirta dalam aplikasi Tik Tok.
Selanjutnya dia dapat makan makanan yang mengandung protein yang cukup untuk menggantikan sel tubuh yang rusak. Kedua, mengkonsumsi vitamin C dan D. Bisa juga menambah dengan jahe hangat sehari sekali sebagai suplemen. Serta istirahat total.
Seorang OTG yang melakukan isoman juga masih bisa melakukan olah raga selama tidak sampai kecapekan karena akan mengganggu sistem penyembuhan. Dia juga wajib memisahkan diri dari orang lain dan anggota keluarga yang sehat karena bisa menularkan.
Sedangkan untuk penderita gejala ringan seperti demam lebih dari dua hari, nyeri sendi, dan batuk ringan tanpa sesak bisa minum obat seperlunya. Untuk menurunkan demamnya cukup minum Paracetamol 500 mg 3 kali sehari. Untuk meredakan nyeri perut minum Antasida 500 mg sebanyak 2-3 kali sehari. “Minum air yang cukup, bisa air kelapa, air putih, air ion seperti pocari sweat,” katanya.
Bagi penderita Covid 19 dengan gejala ringan juga tidak diperlukan Antibiotik. Apalagi Dexametazone dan sejenisnya sangat tidak diperlukan untuk gejala ringan. “Antibiotik dan Dexametazone hanya diberikan untuk gejala ringan menuju berat atas resep dokter,” tegasnya.
Jika mengalami batuk, cukup mengkonsumsi obat batuk hitam (OBH) yang tidak mengeluarkan dahak sebanyak 2-3 kali sehari. Bisa juga mengkonsumsi Ambroxol yang bisa diperoleh di puskesmas atau apotek dengan harga murah.
Jadi tak perlu takut lagi ya menghadapi Covid. Tetap tenang dan semangat. (HTW)
Tonton video: