Bacaini.ID, IRAN – Iran mengklaim telah memenangkan perang selama 12 hari melawan Israel yang telah dibantu Amerika Serikat (AS).
Puncak serangan Iran adalah ketika rudal-rudal Iran menyasar pangkalan terbesar AS di Qatar. Menyusul itu Presiden AS Donald Trump umumkan gencatan senjata.
Dalam pidato pertamanya di saluran televisi pemerintah Kamis 26 Juni 2025 pasca gencatan senjata, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan akan membalas jika Iran kembali diserang.
Ali Khamenei merupakan pemimpin tertinggi Iran. Dikutip dari Reuters, Ali Khamenei juga mengatakan Republik Islam menampar muka Amerika dengan serangan pada pangkalan udara.
Khamenei mengatakan AS tidak memperoleh prestasi apa pun setelah menyerang situs nuklir Iran, tetapi AS memasuki perang untuk menyelamatkan Israel setelah rudal Teheran menembus sistem pertahanan berlapis Israel.
AS secara langsung ikut campur dalam perang Iran-Israel karena merasa jika tidak ikut campur, rezim Zionis akan hancur total.
Presiden AS, Donald Trump mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa pengerahan bom seberat 30.000 pon oleh AS telah menghancurkan program nuklir Iran.
Namun hal ini tampaknya bertentangan dengan penilaian awal dari salah satu badan intelijen pemerintahannya.
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mendeklarasikan ‘kemenangan bersejarah’ setelah gencatan senjata mulai berlaku.
Benjamin Netanyahu mengklaim Israel telah mencapai tujuannya untuk menghilangkan ancaman rudal balistik dan nuklir Teheran.
Tak lama setelah pidato Khamenei, Netanyahu mengunggah pesan berisi foto dirinya dan Trump yang sedang berpegangan tangan disertai pesan.
“Kita akan terus bekerja sama untuk mengalahkan musuh bersama kita,” tulisnya.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif
