KEDIRI – Goa Selomangleng yang terletak di kaki Gunung Klotok Kota Kediri seperti mati suri di masa pandemi. Padahal biasanya tempat wisata alam ini menjadi jujukan pengunjung dari dalam dan luar kota Kediri.
Sejak wabah Covid-19 melanda Kota Kediri, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga menutup tempat wisata ini. Seluruh area wisata tak bisa dikunjungi untuk mencegah penularan Covid-19. Tetapi untuk akses jalan masih dibuka dan bisa dilewati untuk kendaraan bermotor.
Sekretaris Disbudparpora Endah Rubihastuti mengatakan akses jalan masih tetap dibuka karena menjadi penghubung ke kawasan area militer Brigade Infantri (Brigif 16). Warga juga tetap bisa melintasi area Selomangleng mesti tak diperkenankan berwisata di sana.
“Selama pandemi kami manfaatkan untuk melakukan perawatan tempat. Beberapa titik kami renovasi, mumpung tak ada pegunjung,” katanya kepada Bacaini, Selasa 30 September 2020.
Salah satu tempat yang menjalani pemugaran adalah Museum Airlangga.
Untuk pemeliharaan di area Gunung Klotok dan juga Goa Selomangleng, setiap hari masih selalu dibersihkan seperti biasa. Sedangkan untuk kawasan museum Airlangga saat ini sedang dilakukan renovasi untuk membenahi beberapa hal yang memang perlu dilakukan pembenahan.
Pembenahan dilakukan baik di dalam area museum hingga taman di halaman depan. Renovasi ini dimulai sejak awal bulan Juni 2020 hingga sekarang, dengan pembiayaan dari APDB dan dan alokasi khusus Kemendikbud.
Endah menuturkan renovasi atau pembangunan fisik yang dilakukan di musim pandemi ternyata tak gampang. Dia kerap mengalami kendala keterbatasan tenaga kerja, terutama konservator dan kurator. Merekalah yang memberi panduan agar pemugaran yang dilakukan tidak merusak benda-benda bersejarah yang ada. “Kami masih pinjam tenaga dari luar daerah dan dibantu teman-teman yang ada,” katanya.
Sementara itu meski ditutup, kawasan Goa Selomangleng masih dikunjungi para penghayat. Mereka berdoa di tempat itu sesuai keyakinan masing-masing.
“Masyarakat penghayat yang datang dan melakukan ritual masih ada dan tetap kami persilahkan. Tentunya dengan melakukan ijin terlebih dahulu kepada juru pelihara yang akan melakukan pendampingan,” jelas Endah.
Jumlah wisata religi yang ada di kawasan Goa Selomangleng cukup banyak. Selain Goa Selomangleng sendiri, terdapat makam eyang Boncolono, Sumber Tretes, Sumber LO, Goa Padedean, Goa Selobale juga penemuan candi Klotok 1 dan 2.
Selain penghayat, pada hari Minggu atau hari libur masih banyak masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga di sana. Seperti jogging dan bersepeda. Keberadaan mereka cukup menghidupi para pedagang yang ada di sana. (Novira Kharisma)