• Login
  • Register
Bacaini.id
Monday, December 15, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Ini Wasiat Gus Latif Kedunglo Sebelum Wafat

ditulis oleh redaksi
23 November 2020 19:43
Durasi baca: 2 menit
Pengasuh Ponpes Wahidiyah KH Latif Majid Berpulang

Jamaah Wahidiyah menanti kedatangan jenazah di rumah duka. Foto: Bacaini/BS

KEDIRI – Wafatnya pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Ponpes Kedunglo, KH Abdul Latif Madjid, Senin 23 November 2020 tak menghentikan kepemimpinan pondok ini. Sebelum wafat, Gus Latif memberikan beberapa wasiat, salah satunya menunjuk putranya untuk menjadi penerusnya ketika wafat.

Ketua Departemen Urusan Wilayah Perjuangan Wahidiyah, Aminudin mengatakan, sejak masa pandemi Covid 19, kedekatan Gus Latif dengan pengurus lembaga dan para jamaah makin intens. Kemarin pagi, Aminudin masih sempat dipanggil oleh Gus Latif untuk membicarakan masa depan Wahidiyah.

Gus Latif juga membahas mengenai persiapan penerusnya ketika dia wafat nanti. Menurut almarhum, ketika nanti wafat, dia menunjuk putranya Agus Abdul Madjid Ali Fikri sebagai penerusnya. “Saya kaget, beliau mengatakan usianya sudah banyak, dan beliau bilang semua ilmunya akan diteruskan dan ditransfer sekalipun beliau wafat,” kenang Aminudin kepada Bacaini.id.

Aminudin juga megatakan bahwa untuk perjuangan ke depan Jami Al Alamin, Gus Latif juga memberi amanat kepadanya untuk mengembangkan kelembagaan baik dari dalam ataupun luar negeri.

Saat ini sudah terbentuk 17 negara yang menghendaki kehadiran Gus Latif ke sana, tetapi terkendala pandemi. Selain itu aset perjuangan Wahidiyah juga sudah ditata, bahkan selama tujuh bulan terakhir Gus Latif sudah membicarakannya dengan Aminudin.

Kini Gus Latif telah tiada. Jasadnya disemayamkan di kompleks pemakaman keluarga di area pondok pesantren. Hal itu juga sesuai dengan keinginan Gus Latif sebelum wafat. “Sekitar 200 meter dari pondok pesantren,” kata Aminudin.

Aminudin menghimbau bagi jemaah yang akan datang dari luar kota untuk tidak memaksakan diri jika memang tidak diperbolehkan untuk datang. “Ini semua kaitannya dengan protokol kesehatan ketat dari pemerintah, dan itu harus dipatuhi,” tambahnya.

Hal itu juga disampaikan Aminudin sesuai pesan dari Gus Latif, bahwa lembaga Wahidiyah adalah lembaga yang sangat taslim kepada pemerintah. “Jangan sampai melanggar peraturan pemerintah,” tutup Aminudin.

KH Abdul Latif Madjid wafat di usia 68 tahun. Almarhum meninggalkan tiga putra dan satu putri.

Tak hanya keluarga, kepergian ulama ini menjadi pukulan bagi Siti Rokhimin, dosen pengajar Universitas Wahidiyah. Di matanya, Gus Latif adalah sosok yang disiplin dan peduli dengan pendidikan.

“Sebelum meninggal, beliau pernah mengatakan keinginannya membuka fakultas kedokteran dengan biaya murah. Semoga Romo ditempatkan disisi-Nya,” harap Siti.

Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: ponpes kedungloWahidiyah
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

ular weling

Patukan Ular Weling yang Mematikan, Hati-hati yang Suka di Sungai

warna fashion 2026

Warna-warna yang Bakal Ngetren di Tahun 2026

penumpang daop 7 madiun

KAI Daop 7 Madiun Tambah Rangkaian KA Untuk Nataru

  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Patukan Ular Weling yang Mematikan, Hati-hati yang Suka di Sungai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resep Rendang dan Cerita yang Tak Banyak Diketahui

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekda Tulungagung Hilang Misterius Pasca Dilorot Jadi Kadis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112