Bacaini.id, KEDIRI – Kematian Bintang Balqis Maulana (14), santri Pondok Pesantren (Ponpes) PPTQ Al-Hanifiyyah Mojo, Kabupaten Kediri Jawa Timur akibat penganiayaan, mengundang perhatian Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Mas Dhito begitu biasa disapa, tidak hanya bersikap menyayangkan peristiwa yang terjadi. Putra Sekretaris Kabinet RI Pramono Anung itu juga berjanji akan mengawal pengusutan kasus penganiayaan di lingkungan pesantren itu hingga tuntas.
Semua pihak yang terbukti terlibat dalam peristiwa kekerasan yang terjadi harus bertanggung jawab. “Kami akan terus mengawal keadilan atas peristiwa ini,” ujar Mas Dhito dalam keterangan persnya.
Bintang dianiaya oleh sejumlah santri senior di lingkungan pondok pesantren di Mojo Kediri. Pukulan bertubi-tubi itu membuat remaja asal Kabupaten Banyuwangi itu akhirnya kehilangan nyawa.
Dalam pemeriksaan medis ditemukan banyak luka lebam pada tubuh korban. Sebelumnya pihak pondok pesantren berusaha menutupi peristiwa yang terjadi dengan mengatakan kematian korban lantaran terpeleset.
Dalam peristiwa penganiayaan itu, polisi telah menetapkan 4 orang santri sebagai tersangka, yakni 2 di antaranya masih berusia di bawah umur.
Sebagai kepala daerah Kabupaten Kediri, Mas Dhito juga menyatakan rasa duka mendalam kepada keluarga korban, yakni khususnya orang tua korban.
“Saya mengucapkan turut berbela sungkawa atas kejadian tersebut. Semoga korban di terima di sisi Allah SWT dan keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” tuturnya.
Sebagai langkah antisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang, Mas Dhito menegaskan pihaknya akan mengawal pengusutan kasus hingga tuntas. Sebab peristiwa di lingkungan pesantren ini, diakui bukan pertama kalinya terjadi.
Pada sisi lain pesantren merupakan lingkungan pendidikan berbasis agama yang memiliki fungsi membentuk akhlak dan karakter generasi bangsa. Mas Dhito mengaku telah berkoordinasi dengan pihak aparat kepolisian.
Dalam waktu dekat ia juga akan berkoordinasi dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) baik tingkat Kabupaten maupun provinsi. “Ini merupakan langkah antisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang,” pungkasnya.
Penulis: Agung K Jatmiko
Editor: Solichan Arif