Bacaini.ID, KEDIRI – Sebuah studi yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine, Amerika Serikat, menyimpulkan defisiensi vitamin D masyarakat Indonesia dalam situasi darurat kesehatan.
Penelitian ini melibatkan 5,870 anak-anak dan remaja dengan rentang usia 6 bulan sampai 19 tahun.
Negara tropis yang kaya akan sinar matahari namun memiliki penduduk dengan defisiensi vitamin D adalah hal yang mengejutkan.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa sumber vitamin yang melimpah tidak otomatis bisa dimanfaatkan oleh tubuh manusia yang berada di dalamnya.
Berikut beberapa hal yang membuat banyak orang di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D walaupun sumber alami vitamin D sangat melimpah:
Paparan Sinar Matahari yang Kurang
Walaupun hidup berkelimpahan sinar matahari, banyak orang yang merasa takut terkena sinar matahari lantaran stereotip standar kecantikan, takut kulit jadi hitam atau belang.
Selain itu polisi udara juga bisa menjadi sebab vitamin D dalam sinar matahari jadi terhalang. Lebih banyak berada dalam ruangan, apalagi ber-AC juga bisa menjadi penyebab.
Pola Makan
Kekurangan vitamin D bisa juga disebabkan oleh pola makan yang itu bisa didapatkan dari ikan, kuning telur, hati dan produk susu.
Warna Kulit Lebih Gelap
Pigmen kulit yang lebih tinggi melindungi dari paparan sinar UV sehingga produksi vitamin D dari sinar matahari lebih rendah.
Faktor Genetik
Dikutip dari Metiska Farma, faktor genetik juga memengaruhi orang Indonesia mengalami defisiensi Vitamin D.
Variasi genetik orang di Indonesia umumnya menyebabkan gangguan metabolisme dalam mensintesis vitamin D dalam tubuh, sehingga vitamin D cenderung rendah.
Obesitas dan Malas Olahraga
Lemak-lemak yang menumpuk pada organ-organ tubuh seperti jantung, ginjal, dan hati akan menyerap lebih banyak vitamin D.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan terutama masalah tulang dan kardiovaskular.
Beberapa masalah kesehatan yang mengintai ketika kita kekurangan vitamin D adalah penyakit tulang dan gigi, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, autoimun, asma, sakit otot dan sendi, impotensi, vertigo dan gangguan penyembuhan luka.
Untuk mengatasi defisiensi vitamin D, selain rutin berjemur saat pagi dan minum suplemen adalah dengan mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung vitamin D.
Makanan yang mengandung vitamin D di antaranya ikan laut, kuning telur, hati sapi dan hati ikan, produk susu baik hewani maupun susu nabati, jus jeruk dan yogurt.
Untuk membantu penyerapan vitamin D di dalam tubuh, kita memerlukan konsumsi makanan yang mengandung lemak atau buah-buahan yang mengandung magnesium seperti pisang dan apel.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif