Bacaini.ID, KEDIRI – Semua orang pasti menginginkan kemandirian. Mendamba jadi seorang independen yang mampu mengandalkan diri sendiri dalam segala situasi.
Namun bukan menjadi hyper-independent, karena itu persoalan.
Hyper-independent berhubungan dengan masalah kesehatan mental yang harus dievaluasi.
Dikutip dari Mental Health, hyper-independent adalah orang yang kesulitan memercayai dan mengandalkan orang lain.
Mereka percaya mampu menyelesaikan semua urusan, termasuk pengambilan keputusan dan kebutuhan lain dalam hidup tanpa meminta atau menerima dukungan dari orang lain.
Biasanya hal ini berkembang sebagai respons emosional terhadap trauma masa kanak-kanak.
Tanda Hyper-independent
• Ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain
• Rendah diri
• Ketidakmampuan untuk meminta bantuan orang lain, bahkan ketika sedang berjuang
• Merasa malu atau tidak berguna jika perlu meminta bantuan orang lain
• Ketidakmampuan untuk mendelegasikan tugas kepada orang lain
• Merasa bahwa mereka harus mengambil semua keputusan sendirian
• Ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi, kebutuhan, atau kerentanan
• Merasakan tekanan untuk mencapai dan sukses tanpa bantuan orang lain
• Mungkin melakukan lebih dari yang bisa dicapai sendirian, berkontribusi terhadap perasaan kewalahan dengan pekerjaan atau komitmen
• Merasa menjadi beban bagi orang lain atau tidak layak mendapat dukungan orang lain
• Mungkin tampak tidak ramah atau menarik diri dari lingkungan sosial
• Menjadi terisolasi secara sosial
• Ketidakmampuan untuk membentuk atau memelihara hubungan dekat
• Ketakutan yang sangat besar akan kekecewaan atau penolakan
• Mungkin tidak menyukai orang lain yang mengandalkan mereka
• Gejala atau diagnosis kondisi kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, PTSD, OCD, dan penyalahgunaan zat atau alkohol
• Pikiran untuk merugikan diri sendiri atau orang lain
Hyper-independent sering kali berkembang sebagai respons terhadap pengalaman pengabaian pada masa kanak-kanak.
Misalnya, ketidakhadiran orang tua dalam pengasuhan, lalai, tidak menunjukkan kasih sayang atau dukungan emosional, atau gagal memenuhi kebutuhan dasar anak seperti makanan dan pakaian.
Anak tersebut kemudian menyadari bahwa mereka harus mengurus kebutuhannya sendiri, karena mereka tidak dapat bergantung pada orang lain untuk perawatan atau dukungan.
Cara Mengatasi Hyper-independent
Yang utama adalah berobat kepada ahli. Konsultasi mengenai kesehatan mental sangat dibutuhkan untuk mengatasi trauma yang pernah dialami.
Selain itu juga perlu untuk mengobati diri sendiri dengan membangun hubungan yang sehat. Olahraga, meditasi, yoga juga dapat membantu.
Diet sehat dan tidur yang cukup juga bisa dilakukan untuk membuat jiwa dan raga lebih positif.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif