Bacaini.id, KEDIRI – Demam memasak di tengah melimpahnya daging kurban memicu tingginnya penjualan bumbu racik. Ini adalah cara praktis di dunia memasak, termasuk yang tidak bisa memasak sekalipun.
Di Pasar Setono Betek Kota Kediri, penjualan bumbu racik paling banyak diminati sejak pelaksanaan Idul Adha kemarin. Penjualan bumbu racik, khususnya bumbu olahan daging sapi dan kambing naik 100 persen.
“Stok daging melimpah di hari raya kurban. Semua orang pinginnya masak, tapi malas bikin bumbu sendiri,” ujar Haykal, pedagang bumbu racik di Pasar Setono Betek kepada Bacaini.id, Selasa, 18 Juni 2024.
Bumbu racik adalah bumbu yang diracik oleh pedagang seperti Haykal, sesuai permintaan konsumen. Berbeda dengan bumbu racik pabrikan dalam bentuk kemasan, bumbu racik ini terdiri dari berbagai bumbu dapur yang sudah dihaluskan atau digiling. Seperti bawang putih dan merah, kemiri, kunyit, cabe, dan lain-lain.
Jika ada pembeli yang memesan masakan tertentu, Haykal akan mengambilkan komposisi bumbu yang dibutuhkan dengan menyesuaikan kebutuhan memasaknya.
Selain praktis dan tidak mengeluarkan energi untuk mengupas dan menumbuk, bumbu racik juga sangat murah. “Apalagi kemasan bumbu racik sudah tentu pas, tidak perlu takut keasinan atau lainnya,” tutur Haykal.
Beberapa bumbu racik yang laris di momen lebaran antara lain bumbu soto, rawon, gulai, serta rendang.
Akibat membludaknya peminat bumbu racik ini, omzet Haykal dari penjualan bumbu racik sehari bisa mencapai Rp2.000.000. Jauh di atas pendapatan di hari biasa. “Kalau di hari biasa paling kisaran Rp.500.000,” katanya.
Selain bumbu racik, kenaikan penjualan di hari lebaran juga terjadi di komoditas bawang merah, bawang putih, serai dan jahe.
Penulis: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono