KEDIRI – Jangan pernah melepas masker jika tak ingin bernasib seperti delapan pelanggar masker ini. Petugas Satpol PP Kota Kediri memaksa mereka memakai rompi dan membersihkan jalan disaksikan banyak orang.
Hukuman itu diberlakukan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri kepada delapan pelanggar pemakaian masker. Mereka terpergok tak memakai masker saat melintas di Jalan Kawi dan Jalan Penanggungan, Kecamatan Mojoroto, Sabtu 14 November 2020.
Petugas menghentikan mereka di jalan dan menginterogasi alasan tak memakai masker. Berbagai dalih yang disampaikan tak membuat mereka lolos menjalani hukuman yang diberikan petugas. Yakni menyapu jalan disaksikan banyak orang, plus mengenakan rompi layaknya koruptor yang tertangkap KPK.
Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP Kota Kediri M. Ferry Djatmiko mengatakan pelaksanaan operasi Yustisi untuk menekan pelanggaran disiplin tak akan dihentikan. Pemerintah terus berjuang menekan penularan covid-19 untuk mewujudkan komitmen Wali Kota Kediri mencapai zona hijau. “Kita berharap masyarakat jangan lengah dan meremehkan wabah ini,” kata Ferry kepada Bacaini.
Dia menegaskan jika pandemi Covid-19 belum berakhir. Kelonggaran yang diberikan pemerintah adalah untuk menghidupkan roda perekonomian masyarakat, dan bukan indikator berlalunya pandemi.
Karena itu upaya menjaga disiplin mengenakan masker, menjaga jarak, dan cuci tangan akan terus dilakukan melalui operasi Yustisi. Konsekuensinya, masyarakat yang melanggar harus siap menerima sanksi yang memalukan, yakni menyapu jalan sambil mengenakan rompi khusus. “Ini efek jera agar mereka tak mengulangi lagi,” kata Ferry.
Tak hanya menjatuhkan sanksi, petugas Satpol PP juga memberikan masker kepada pelanggar usai menjalani hukuman. Operasi Yustisi akan terus dilakkuan sesuai Perwali No. 32 Tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 di Kota Kediri.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet