KEDIRI – Maraknya penyalahgunaan media sosial oleh warganet (pengguna internet) kerap menyeret mereka berurusan dengan hukum. Hal ini menjadi perhatian Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Kediri untuk memberi pemahaman tentang UU Informasi dan Transaksi Elektronik.
Edukasi penggunaan internet, khususnya media sosial ini dilakukan kepada 10 klien Bapas kelompok dewasa yang menjalani masa re-integrasi pembebasan bersyarat (PB) dan cuti bersyarat (CB). Terlebih saat ini hampir semua masyarakat menjadi pengguna media sosial yang aktif.
“Rekan-rekan harus tetap berhati-hati untuk tidak mengulangi tindak pidana yang sama, apalagi tindak pidana yang baru seperti penyalahgunaan media sosial,” kata Kepala Sub Seksi Bimbingan Klien Anak Bapas Kelas II Kediri Ristrianto Deddy I, Selasa 11 Agustus 2020.
baca ini Menyelamatkan Masa Depan Mantan Narapidana Anak
Ristrianto menjelaskan, sudah menjadi kewajiban Bapas untuk ikut bertanggungjawab memberi pemahaman kepada klien atas potensi penyimpangan yang bisa menjerat mereka kembali. Terlebih di tengah maraknya penggunaan media sosial sekarang ini, masih banyak masyarakat yang belum memahami Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik yang mengawasi mereka.
Karena itu dalam program reintegrasi ini, Bapas Kelas II Kediri menggandeng Lembaga Konsultasi Hukum Kartini untuk menyampaikan materi tentang Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kepada mereka, Rudi yang menjadi pemateri kegiatan memberikan panduan penggunaan media sosial yang benar. Menurut Rudi, media sosial bisa menjadi sarana positif untuk berbagi informasi dan kegiatan ekonomi. Terlebih di era pandemi sekarang ini, pemerintah menganjurkan penerapan physical distancing atau jaga jarak, dan memanfaatkan teknologi informasi untuk berkomunikasi.
“Kita bisa melakukan kegiatan ekonomi seperti menawarkan produk, jasa, atau kegiatan promosi yang bisa dilakukan dari rumah. Manfaatkan medsos dengan baik agar tidak berurusan dengan hukum,” pesan Rudi.
Selain mengajak mereka berdiskusi, petugas Bapas Kediri juga melakukan assesment kepada mereka. Assesment ini ditujukan untuk melihat perkembangan kepribadian yang telah dicapai setelah menjalani masa integrasi. (HTW)