Bacaini.id, BLITAR – Kemenag Kabupaten Blitar melakukan rukyatul hilal Minggu sore (10/3/2024) untuk menentukan 1 Ramadan 1445 Hijriah. Pemantauan hilal berlangsung di Bukit Banjarsari, Kecamatan Wonitirto.
Hasil penamatan diketahui posisi hilal tidak terlihat lantaran kondisi langit tertutup awan mendung.
“Hilal belum terlihat, karena tertutup awan. Memang kondisi cuaca hari ini kurang mendukung,” ujar Kasi Humas Kemenag Kabupaten Blitar, Jamil Mashudi, Minggu (10/3/2024).
Pemantauan di atas Bukit Banjarsari menggunakan sejumlah tekhnologi, yakni di antaranya teropong manual, teropong digital dan perhitungan. Namun posisi hilal tidak terlihat di Kabupaten Blitar.
“Rukyatul hilal sudah kami lakukan menggunakan berbagai peralatan teropong dan perhitungan hilal juga dilakukan. Tetapi hilal belum bisa terlihat,” terangnya.
Kasi Penyelenggara Syariah Kemenag Blitar, Mun’im Sufufi membenarkan hilal belum terlihat lantaran posisi hilal masih kurang dari 3 derajat. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, posisi hilal masih terlalu kecil sehingga belum bisa terlihat.
“Pada pantauan hilal kali ini, posisi hilal masih kecil. Hasil perhitungan 0,37 derajat, sementara ketentuannya hilal bisa terligat dengan posisi minimal 3 derajat,” jelas Mun’im.
Tidak terlihatnya hilal juga terjadi di wilayah Kabupaten Kediri. Dari pantauan mulai pukul 17.47 WIB hingga pukul 17.50 WIB di kawasan MAN 03 Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, hilal dipastikan tidak terlihat.
“Hilal tidak muncul sampai pukul 17.50 Wib,” ujar Kasubag Humas Kemenag Kabupaten Kediri Tantowi Jauhari.
Pemantauan hilal di Kabupaten Kediri melibatkan sejumlah pihak, yakni selain kemenag hadir juga perwakilan dari NU, Muhammadiyah, LDII, Badan Hisab Rukyat Kabupaten Kediri dan Pengadilan Agama.
Ketinggian saat pemantauan, kata Tantowi hanya 0,47 derajat. Menurut dia, posisi 0,47 derajat dinilai sangat kecil. Meski dalam cuaca terang dan cerah, ketinggian 0,47 derajat tetap sulit terlihat.
Sementara pada saat berlangsungnya pemantauan, cuaca di wilayah Kabupaten Kediri dalam situasi sangat mendung. “Hilal kalau memang muncul itu sekitar 2 menit,” ungkapnya.
Hasil pantauan di Kabupaten Kediri dipastikan hilal tidak terlihat. Hasil pantauan hilal di wilayah Kabupaten Kediri langsung dilaporkan ke Kemenag Kanwil Jawa Timur dan dilanjutkan ke pusat.
Tantowi juga mengatakan ada sebanyak 137 titik pemantauan hilal di Indonesia. Dari jumlah itu, 30 titik di antaranya di wilayah Jawa Timur. Informasi yang ia terima, hilal tidak terlihat kasat mata di seluruh titik di Jawa Timur. “Dirilis di seluruh Jatim tidak ada satupun yang melihat hilal hari ini,” pungkasnya.
Penulis: Azis
Editor: Solichan Arif