Bacaini.ID, KEDIRI – Roti Aoka dan Okko yang disinyalir mengandung bahan pengawet tak wajar membuat pecinta roti murah dan berasa enak itu, jadi resah.
Roti yang banyak beredar di toko dan warung-warung kecil itu memang memiliki banyak penggemar. Bukan hanya disukai anak-anak, orang dewasa juga banyak yang menggemari.
Terlepas dari polemik kandungan bahan pengawet berbahaya dalam roti Aoka dan Okko, ada baiknya Readers mewaspadai efek samping pengawet makanan, utamanya pada anak-anak, termasuk pengawet makanan sintetis pada makanan atau minuman kemasan.
Efek samping pengawet makanan dan bahan tambahan makanan diketahui jauh lebih berbahaya bagi anak-anak. Hal ini disampaikan oleh American Academy of Pediatrics yang dilansir oleh iyurved.com, bahwa anak-anak memiliki badan lebih kecil, sehingga “dosis” bahan kimia tertentu jadi lebih tinggi.
Selain itu, anak-anak berkecenderungan suka jajan ketimbang orang dewasa. Akibatnya mereka berpotensi mengonsumsi makanan mengandung pengawet lebih banyak dibanding orang dewasa.
Berikut 5 efek samping bahan pengawet makanan pada anak-anak yang patut diwaspadai:
1.Masalah Pernapasan
Salah satu efek samping paling berbahaya dari bahan pengawet makanan adalah meningkatkan kemungkinan masalah pernapasan seperti asma.
Beberapa bahan pengawet yang terdapat dalam makanan seperti aspartam, sulfit, dan benzoat dapat memperburuk masalah pernapasan.
Oleh karena itu, menghilangkan makanan berpengawet dapat membantu mengurangi gejala serta keparahan masalah pernapasan.
2. Obesitas
Bahan pengawet bisa jadi penyebab kenaikan berat badan berlebihan dan obesitas pada anak-anak yang kebanyakan mengonsumsi makanan olahan. Selain itu, bahan pengawet buatan yang terkandung dalam banyak makanan olahan dapat meningkatkan risiko penyakit radang usus dan gangguan metabolisme.
3. Hiperaktif
Sebagian besar perusahaan makanan kemasan menambahkan bahan pengawet buatan untuk menunda pembusukan dan kontaminasi pada makanan.
Pengawet buatan seperti nitrat, benzoat, sulfit, sorbat, paraben, formaldehida, BHT, BHA dan beberapa lainnya dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang serius seperti hiperaktif, kerusakan saraf dan hipersensitivitas.
4. Penyakit Serius Lainnya
Belakangan ini, penyakit kardiovaskular menjadi hal yang umum dan bahan pengawet pada makanan jadi salah satu penyebab utama meningkatnya masalah jantung.
Studi juga menunjukkan bahan pengawet makanan dapat melemahkan jaringan jantung seiring berjalannya waktu.
Efek samping berbahaya lainnya dari bahan pengawet makanan adalah dapat mengakibatkan terbentuknya sel kanker. Misalnya, beberapa bahan makanan mengandung nitrosamin, yakni pengawet yang mengandung nitrit dan nitrat.
Ketika bercampur dengan asam lambung, bahan pengawet membentuk agen penyebab kanker. Itulah sebabnya mengapa sebaiknya menghindari camilan atau makanan yang mengandung nitrit dan nitrat.
Selain itu beberapa tahun belakangan juga terjadi peningkatan penderita gagal ginjal pada anak-anak karena sering mengonsumsi minuman kemasan.
5. Masalah Hormon
Efek samping lain dari bahan pengawet makanan adalah dapat memengaruhi perkembangan saraf dan sistem endokrin anak yang berfungsi sebagai pengatur hormon.
Sistem endokrin terlibat dalam pertumbuhan dan hormon, jadi jika zat aditif memengaruhi estrogen atau testosteron, hal itu dapat memengaruhi perkembangan selama masa pubertas.
Lantaran makanan memiliki efek langsung pada kadar hormon dalam tubuh, jadi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap gigitan yang masuk ke mulut anak untuk menambah nutrisi, dipastikan tidak menyebabkan bahaya apa pun.
Terlebih lagi, ketidakseimbangan hormonal sangat umum terjadi saat ini di kalangan remaja dan salah satu penyebab utamanya adalah konsumsi makanan olahan, makanan siap saji, dan makanan kemasan yang berlebihan.
Jadi, jangan heran jika anak-anak sekarang lebih cepat mengalami pubertas. Hal ini terjadi karena pengaruh makanan yang dikonsumsi.
Tips menghindari bahan pengawet makanan:
• Beli dan sajikan lebih banyak buah dan sayuran segar, dan lebih sedikit daging olahan, terutama selama kehamilan.
• Cuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah menyentuh makanan, dan bersihkan semua buah dan sayuran dengan baik.
• Kurangi makanan kaleng dan minuman secara umum.
• Kurangi konsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan. Baca label. Kenali setiap bahan produk yang Readers gunakan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif