Bacaini.ID, TULUNGAGUNG – Sungai Keboireng di Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Jawa Timur dua bulan terakhir ini tiba-tiba heboh jadi tempat pendulangan emas.
Berawal dari dua orang pencari emas asal Kediri, sungai yang berlokasi di kawasan jalur lintas selatan (JLS) diserbu warga yang ikut-ikutan berburu emas dengan peralatan tradisional.
Dipicu kabar emas benar-benar ada, jumlah warga yang mendulang emas di sepanjang sungai Keboireng dari hari ke hari semakin bertambah banyak.
“Saya juga tidak menyangka, selama hidup disini tidak tahu kalau sungai itu ada emasnya,” ungkap Kepala Desa Keboireng Supirin.
Desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung berada di kawasan Jalur Lintas Selatan (JLS).
Posisi sungai Keboireng diketahui membentang di dua dusun dengan panjang sekitar 3 kilometer, di mana saat ini ramai oleh para pencari emas.
Supirin cerita, penemuan emas di sungai Keboireng sudah berlangsung sejak dua bulan lalu.
Awalnya dua orang yang mengaku dari Kediri meminta izin kepadanya hendak mendulang emas secara tradisional di sungai Keboireng.
“Awalnya mereka izin ke saya, tetapi saya tidak memberi izin karena itu bukan kapasitas saya,” katanya.
Meski tak mengantongi izin, dua orang itu tetap mendulang emas hingga aktivitasnya diketahui oleh warga setempat.
Warga Keboireng menanyakan yang sedang dilakukan. Dari situ terungkap aktivitas mendulang emas.
“Akhirnya malah warga saya mengikuti mereka mendulang emas,” katanya.
Menurut Supirin, sudah dua bulan terakhir ini banyak warga mendapatkan emas yang dicari. Ia mencontohkan salah seorang warga yang mendulang selama tiga hari.
Yang bersangkutan berhasil mendapatkan hasil senilai Rp 2,5 juta. Kendati demikian tidak sedikit warga yang belum memperoleh apa yang dicari.
Padahal mereka sudah berhari-hari. Sebab proses mendulang emas secara tradisional tidak mudah dilakukan.
Sebagai kades dirinya merasa bersyukur karena fenomena yang terjadi bisa membantu perekonomian masyarakat Keboireng.
Ia hanya mengimbau warga tidak mencari emas di bagian tebing yang berbahaya.
“Jadi ada yang dapat rezeki mendapat banyak emas, tetapi ada juga yang belum mendapat sama sekali,” katanya.
Penulis: Fikri
Editor: Solichan Arif