Bacaini.id – Hari ini banyak wanita di seluruh dunia merayakan Internasional Women’s Day atau Hari Perempuan Sedunia. Hari spesial ini didedikasikan bagi perjuangan kaum hawa di seluruh dunia.
Peringatan hari perempuan juga dilakukan oleh Google yang membuat Doodle khusus bertemakan perjuangan wanita disertai animasi yang menggambarkan sosok-sosok perempuan yang berjuang menunjukan kesetaraan atas kaum laki-laki.
Apa itu hari perempuan?
Dikutip dari situs Kemendikbud, Hari perempuan internasional yang kita peringati pada tanggal 8 Maret tak pernah lepas dari peluh perjuangan para buruh perempuan di pabrik-pabrik, para aktivis perempuan yang kemudian mewarnai tradisi protes dan aktivisme politik.
Sejumlah tokoh perempuan menggelorakan semangat para buruh perempuan dan membawa persoalan kehidupan mereka ke dalam ruang-ruang politik yang lebih luas.
Pemikiran Clara Zetkin yang terkenal yaitu “pertanyaan perempuan” lahir dari perspektif sosialis. Selain membantu para buruh perempuan untuk melahirkan 8 Maret sebagai hari perempuan internasional, Zetkin kemudian meyakinkan banyak orang bahwa satu-satunya rute emansipasi bagi perempuan adalah keterlibatan perempuan dalam produksi dan menyingkirkan sistem kapitalisme.
Gagasan tentang perayaan ini juga dikemukakan untuk pertama kalinya pada saat memasuki abad ke-20 di tengah-tengah gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja.
Menurut sejarah, pada 1917 dua juta tentara Rusia terbunuh dalam perang yang mengakibatkan perempuan Rusia turun kejalan pada hari minggu terakhir di bulan Februari menyerukan ‘Roti dan Perdamaian’.
Para pemimpin politik menentang unjuk rasa tersebut, tetapi aksi tersebut tetap dilakukan agar Czar (raja) di Rusia saat itu turun tahta dan pemerintahan sementara mengakui hak perempuan untuk ikut serta dalam pemilu.
Hari bersejarah itu jatuh pada tanggal 23 Februari di Kalender Julian yang digunakan di Rusia atau tanggal 8 Maret menurut kalender Gregorian atau kalender masehi.
Hari Wanita Sedunia sebelumnya sempat menghilang, namun dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an, perayaan ini dirayakan kembali sampai akhirnya pada tahun 1975, PBB mulai mensponsori Hari Wanita Sedunia sebagai perayaan Internasional yang ditujukan untuk seluruh wanita di dunia.