Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Sudah 10 hari harga beras di Kabupaten Tulungagung naik, padahal stok beras di pasar masih aman. Naiknya harga beras ini dipengaruhi naiknya harga gabah dari petani, selain memang saat ini belum masuk musim panen.
Koordinator Pasar Ngemplak Tulungagung, M Hasan Habibi mengatakan kenaikan harga beras sudah terjadi selama 10 hari terakhir. Kenaikan terjadi pada jenis beras medium dan premium.
“Semula harganya Rp12.500, sekarang Rp13.500 per kg. Sedangkan beras kemasan 5 kg dari harga Rp64.000 menjadi Rp 67.000,” kata Hasan kepada Bacaini.id, Jumat, 25 Agustus 2023.
Hasan menyebut, saat ini stok beras pedagang di Pasar Ngemplak Tulungagung masih aman. Selain itu permintaan juga masih stabil. Menurutnya salah satu penyebab naiknya harga beras adalah kondisi petani yang memang belum memasuki musim panen.
“Mungkin harga beras akan turun lagi kalau sudah masuk musim panen. Selama saya di Pasar Ngemplak, kenaikan tertinggi baru kali ini. Setiap tahun memang ada kenaikan tapi tidak setinggi ini,” ungkapnya.
Sementara, satu pedagang Pasar Ngemplak Tulungagung, Khoirun menambahkan bahwa adanya kenaikan harga beras membuat banyak warga kesulitan. Namun demikian, dari sisi penjualan diakuinya tidak terjadi penurunan yang signifikan.
“Memang ada yang mengeluh, tetapi kalau saya penjualan masih stabil. Tidak ada kenaikan atau penurunan yang signifikan,” aku Khoirun di lapaknya.
Bahkan, lanjutnya, harga beras dari perusahaan sendiri sebenarnya terjangkau. Menurut Khoirun, letak persoalanya ada pada harga gabah petani yang naik hampir setiap tahunya. Sekarang harga gabah mencapai Rp690 ribu per kwintal dari harga sebelumnya Rp540 ribu per kwintal.
“Kalau pedagang seperti saya ini dampaknya pada biaya operasional, tidak sebanding dengan naiknya harga beras. Bulog sendiri juga belum ada operasi pasar, padahal harganya sudah naik,” keluh Khoirun.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira