Bacaini.id, KEDIRI – Halaqoh Bu Nyai Inspiratif #1 telah digelar di Pesantren Al Falah, Ploso, Kabupaten Kediri. Acara ini diinisiasi oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyambut satu abad (100 tahun) NU.
Halaqoh Bu Nyai Inspiratif #1 ini dihadiri sejumlah kiai pengasuh pondok pesantren di wilayah Mataraman serta bu nyai. Hadir juga Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pada acara yang berlangsung Kamis, 17 November 2022.
Menaker Ida Fauziyah menekankan pentingnya sosok bu nyai dalam pengembangan pesantren karena banyak sekali ibu nyai yang mengambil porsi bahkan hingga mampu melampaui peran dari kiai. Seperti Nyai Rodliyah Djazuli yang sangat inspiratif dalam banyak peran.
“Peran Bu Nyai Rodliyah Djazuli sangat luar biasa. Sebenarnya dapat kita simpulkan partisipasi wanita di luar publik juga banyak kesempatan. Bayangkan kalau tidak ada beliau (Bu Nyai Rodliyah Djazuli) pasti Kiai Djazuli akan sangat kerepotan,” kata Manaker Ida Fauziyah.
Untuk itu, dirinya sangat mengapresiasi adanya halaqoh ini, sebab sosok Bu Nyai Rodliyah Djazuli bisa menjadi inspirasi bagi semua termasuk para perempuan untuk tetap bisa mengambil peran di manapun.
“Saya tidak sabar menunggu seri berikutnya yang menjadi inspirasi bagi perempuan,” ujarnya berharap.
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, sekaligus sebagai ketua panitia acara, KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam
mengatakan dalam rangkaian menyambut satu abad NU, PWNU menggelar beberapa agenda, termasuk Halaqoh Bu Nyai Inspiratif #1 yang digelar di Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kabupaten Kediri ini.
Untuk selanjutnya, halaqoh juga akan digelar awal Desember 2022 di Pesantren Genggong Probolinggo yakni halaqoh ushul fiqih, kemudian awal Januari 2023 di Pesantren Tebuireng, Jombang halaqoh tasawuf.
Kemudian pada pertengahan Januari 2023 digelar di Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, halaqoh Nyai Nur Khodijah dan terakhir di Pesantren Lirboyo, Kota Kediri halaqoh tafsir kebangsaan.
“Kami gelar acara sebagai upaya dari PWNU Jatim untuk mengambil berkah pada sesepuh, bertempat di pesantren sebelum Indonesia merdeka,” jelas Gus Salam.
Terkait acara Halaqoh Bu Nyai Inspiratif #1 ini, Gus Salam menjelaskan bahwa Bu Nyai Rodliyah Djazuli adalah sosok yang sangat menginspirasi.
“Bu Nyai Rodliyah Djazuli seorang perempuan yang tangguh. Ini yang harusnya dimilki pejuang NU pada saat ini dan nanti, bahwa peran pesantren tidak kalah penting dengan perempuan, mendidik kader bangsa melalui pesantren,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Kediri, Nur Muhyar menambahkan bahwa event Halaqoh Bu Nyai Inspiratif ini adalah gagasan brilian dari PWNU Jatim, agar peran besar Ibu Nyai di pesantren-pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama tidak dikecilkan atau hanya istri Kiai, yang dianggap hanya bisa mengaji.
“Kami di LPNU juga menjadikan perempuan sebagai ujung tombak dalam pelatihan-pelatihan yang kami gelar. Jadi kalau dulu perempuan itu identik dengan urusan konsumsi, sekarang mereka adalah subjek dari pelatihan-pelatihan yang kami gelar, mulai soal manajemen keuangan, digital marketing, pengembangan UMKM dan program-program lainnya,” jelas Nur Muhyar.
Penulis: Novira