Bacaini.id, KEDIRI – Puluhan warga di lereng Gunung Anjasmoro ramai-ramai meminum susu segar. Gerakan ini digagas Pelaksana Program Keluarga Harapan Kabupaten Kediri sebagai upaya meningkatkan kecukupan gizi dan mencegah stunting.
Bertempat di Dusun Sidorejo, Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, gerakan minum susu ini diikuti seluruh lapisan masyarakat, Sabtu pagi, 9 Oktober 2021. “Jumlah konsumsi susu masyarakat kita masih di bawah standar. Kita ingin mengampanyekan gemar minum susu,” kata Bahrudin Khoiri, Koordinator PKH Kabupaten Kediri.
Kampanye edukasi pentingnya minum susu ini dikemas dalam Gerakan Minum Asi Eksklusif dan Susu Segar (Gemass). Gerakan ini merupakan sub dari gerakan yang lebih besar bernama Centing (Cegah dan Tangani Stunting).
Burhanudin mengatakan kegiatan ini membutuhkan peran aktif seluruh masyarakat sehingga diperlukan sebuah kampanye yang diawali dengan minum susu bersama. Selain itu, rangkaian kegiatan itu juga diisi dengan senam Gymnastic anak KPM PKH, Flashmob, minum susu bersama KPM dan anak KPM PKH, lomba menulis surat untuk presiden, workshop melukis cekakik, dan penyerahan hadiah serta penghargaan untuk anak KPM berprestasi.
“Kami berharap dari gerakan kecil di lereng Gunung Anjasmoro ini bisa berkembang ke daerah sekitar Kediri,” kata Burhanudin.
Konsumsi Susu Rendah
Merujuk pada data BPS tahun 2020 tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia adalah 16,27 kg/kapita/tahun. Angka tersebut sama dengan masyarakat Indonesia rata-rata hanya mengonsumsi susu sebanyak 3 sendok makan per hari.
Ini terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia (36,20 kg/kapita/tahun) dan Myanmar (26,7 kg/kapita/tahun). Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Belanda, yang mencapai 320,15 kg/kapita/tahun.
Rendahnya konsumsi susu ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah persepsi masyarakat mengenai susu yang masih dianggap sebagai makanan mewah. Anggapan ini muncul dan mengendap dalam pikiran sebagian masyarakat karena kesadaran akan pentingya minum susu di masyarakat masih rendah. (ADV)
Tonton video: