• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, November 25, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Gemar Pendam Emosi Bikin Jadi Pelupa, Ini Penjelasannya

ditulis oleh Editor
25 April 2025 18:09
Durasi baca: 3 menit
Gemar Pendam Emosi Bikin Jadi Pelupa, Ini Penjelasannya

Gemar Pendam Emosi Bikin Jadi Pelupa, Ini Penjelasannya (foto ilustrasi/freepik)

Bacaini.ID, KEDIRI – Menjadi pelupa atau justru pengingat yang handal tidak terjadi begitu saja.

Emosi memiliki peranan penting dalam membentuk kinerja otak.

Emosi berfungsi sebagai reaksi subjektif terhadap peristiwa objektif. Satu peristiwa yang sama bisa menimbulkan emosi yang berbeda pada tiap orang.

Setiap emosi yang dirasakan oleh seseorang memiliki peran penting untuk kesehatan mental.

Dikutip dari Healthline, berikut hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan seseorang menyimpan memori.

Emosi memengaruhi daya ingat

Emosi yang kuat bisa meningkatkan daya ingat dan juga menekan daya ingat. Semua tergantung pada situasi dan reaksi dari emosi.

Emosi yang membuat kita bersikap reaktif seperti marah, gembira, takut, dapat mempercepat denyut nadi dan mempertajam fokus.

Dalam keadaan otak yang terstimulus seseorang akan menjadi lebih fokus dan mudah mengingat kembali memori-memori tersebut.

Gairah yang ada dalam emosi menanamkan detail-detail penting dalam pikiran. Ini menjadi dasar seseorang bisa dengan mudah mengingat peristiwa atau sesuatu.

Sementara itu, seseorang yang memiliki kecenderungan mengabaikan rangsangan emosi yang dia dapatkan, memiliki kecenderungan sulit mengingat peristiwa atau sesuatu.

Ini menjadi alasan mengapa orang yang suka memendam emosinya menjadi mudah lupa.

Situasi emosional lebih mudah diingat

Kenangan tentang peristiwa emosional sering kali lebih jelas dan akurat daripada kenangan tentang pengalaman yang biasa saja, tidak melibatkan emosi tertentu.

Misalnya, kenangan pada cinta pertama akan lebih mudah diingat detailnya daripada kenangan gosok gigi sendiri untuk pertama kali.

Cinta pertama melibatkan emosi mendalam dan lebih meninggalkan kesan.

Sementara gosok gigi pertama tidak membekas karena dianggap hal yang kemudian biasa dilakukan.

Stres memengaruhi memori

Emosi seperti perasaan marah dan malu dapat meningkatkan kadar hormon stres, kortisol.

Kortisol memicu dua proses berbeda di area otak yang terkait dengan memori.

Sekitar setengah jam setelah pemicu stres terjadi, bagian otak yang mendukung memori menjadi lebih responsif. Seseorang akan lebih mengingat sesuatu di tahap ini.

Setelah proses tersebut, terjadi proses yang lebih lambat. Otak bekerja lebih lambat setelah periode hiperaktifnya.

Sekitar satu jam setelah pemicu stres, bagian otak tertentu menjadi kurang responsif. Ini menjadikan lebih sulit membuat atau mengingat memori.

Jadi jika ingin tetap memiliki ingatan yang bagus, kelolalah tekanan emosional secara lebih efektif.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: emosikebiasaankerja otakpelupapendam emosi
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

dbhcht 2025 disnaker blitar

Berkat DBHCHT 2025 Ratusan Warga di Blitar Terima BNSP, Apa Pentingnya?

penduduk jakarta terpadat di dunia

Jakarta Sudah Sesak, Jadi Kota Terpadat di Dunia

Kader Muda NU Muak Melihat Perilaku Elit PBNU

Kader Muda NU Muak Melihat Perilaku Elit PBNU

  • festival sungai di trenggalek

    Ada Festival Sungai dan Lomba Perahu Gethek di Trenggalek

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemelut di PBNU Hingga Pemakzulan Gus Yahya Dipicu Info Tak Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penemuan Rafflesia Hasseltii Bikin Ilmuwan Histeris, Ada Apa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112