Bacaini.id, KEDIRI – Guru menjadi perpanjangan tangan Pemerintah Kota Kediri dalam upaya preventif dan deteksi dini gangguan penglihatan pada anak usia sekolah. Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Kediri menggelar workshop kesehatan indera penglihatan bagi 100 guru SD-SMA dengan melibatkan petugas kesehatan dari puskesmas se-Kota Kediri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr Fauzan Adima menjelaskan, seiring perkembangan jaman, penggunaan teknologi digital telah mencakup segala aspek kehidupan, tak terkecuali di dunia pendidikan. Terlebih, saat ini HP digunakan sebagai salah satu media pembelajaran. Untuk itu, Fauzan menyebut perlu adanya pengawasan dalam pemanfaatan teknologi digital, karena hal tersebut juga berpengaruh pada kesehatan indera penglihatan.
“Tidak bisa dipungkiri diera digital saat ini, hp juga menjadi media pembelajaran bagi anak-anak. Dalam pemakaiannya, hal tersebut tentu harus diawasi agar kesehatan indera bisa terjaga. Kalau dinasihati orang tua mereka kadang kurang memperhatikan, tapi kalau guru yang menasihati biasanya lebih patuh,” jelas Fauzan saat membuka workshop, Jumat, 18 November 2022.
Dijelaskannya, workshop ini melibatkan Muhammad Rosyid Ridlo dari RS Daha Husada dan dr. Imam Taufiq dari Dinas Kesehatan
sebagai narasumber yang mepaparkan terkait faktor penyebab, solusi dan cara mengatasi gangguan penglihatan, terutama terkait kebiasaan siswa. Selain faktor keturunan, gangguan penglihatan juga bisa dikarenakan pola hidup serta penggunaan laptop dan HP dengan durasi lama.
“Penggunaan laptop, HP itu kan juga berpengaruh terhadap kesehatan indera penglihatan dan ini harus mendapat perhatian serius dari orang tua juga para guru sehingga nantinya bisa melakukan deteksi dini pada siswanya,” tuturnya.
Fauzan menambahkan, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta guru sekolah dalam deteksi dini gangguan penglihatan pada siswanya, sehingga dari situ bisa ditentukan tindakan selanjutnya. Semisal dengan memindah tempat duduk siswa yang memiliki gangguan penglihatan di depan sehingga dia bisa melihat papan tulis dengan lebih jelas.
“Jika gangguan penglihatan bisa ditangani sedini mungkin, harapannya bisa mengurangi tingkat keparahan. Selain itu, guru diharapkan bisa memberi edukasi kepada siswa tentang penggunaan gadget secara proporsional,” tandasnya.**